Indovoices.com –Berbicara mengenai seni dan budaya Nusantara,
Pastinya akan juga berhubungan dengan yang namanya kuliner,
Kerajinan maupun Wastra Nusantara,
Yang terdiri dari batik, tenun / songket serta sulaman asli Nusantara.
Dan merupakan sebuah kebanggaan tersendiri,
Ketika kita memakai batik Nusantara,
Dengan corak yang begitu beragam,
Yang (seakan) menunjukkan betapa beragamnya negeri tercinta Indonesia ini.
Nah,
Jika memakai batik saja sudah membuat bangga,
Bagaimana seandainya kita sendiri yang membuatnya??
Tentunya,
Kebanggaan itu akan menjadi berlipat ganda yaa 😉😉
—————————–
Awal Januari 2021,
Tepatnya di hari Sabtu, 09 Januari 2021.
Bertempat di Yayasan Bung Karno,
Yang beralamat di Jl. Proklamasi no. 56, Jakarta.
Sahabat Perintis Indonesia (SPI),
Yang didukung oleh Sahabat Budaya Indonesia (SBI)/
Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) dan Yayasan Bung Karno (YBK),
Menggelar acara “Workshop Membatik dan Bincang-Bincang Budaya”,
Yang diselenggarakan dari pukul 09:00 – 14:00 WIB.
Acara ini yang dihadiri oleh lebih kurang 25peserta,
Terdiri dari berbagai kalangan,
Termasuk kaum milenial.
Dipandu oleh Bp. Achmad Sartono,
Ketua dari Sahabat Budaya Indonesua,
Sekaligus seorang pecinta batik Nusantara,
Yang telah memperkenalkan batik hingga ke mancanegara.
Selain bercerita tentang kisah perjalanan sejarah batik itu sendiri,
Para peserta juga diajak belajar bagaimana cara membuat batik,
Yang walau terlihat mudah,
Namun ternyata agak sulit juga untuk dilakukan,
Apalagi bagi mereka yanf benar2 baru belajar.
Selain bicara tentang sejarah batik,
Juga diperkenalkan secara lebih detail,
Tentang sejarah peradaban Nusantara,
Yang sudah ada jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
Paparan mengenai sejarah kerajaan2 Nusantara,
Yang ada di hampir seluruh pelosok Nunsatara,
Dengan wilayah yang begitu luasnya membentang hingga sampai ke beberapa wilayah Asia,
Disampaikan dengan begitu apik oleh Sekjen MAKN (Majelis Adat Kerajaan Nusantara),
Dra. Hj. R. Ay. Yani WSS Kuswodidjoyo (atau yang sering dipanggil dengan sapaan akrab “Bunda Yani”),
Yang juga merupakan Pengageng Kesultanan Sumenep.
Acara ditutup dengan wawancara oleh beberapa media,
Dan pada kesempatan tersebut,
Baik bp. Achmad Sartono,
Maupun Bunda Yani,
Menghimbau kepada para generasi penerus,
Terutama kaum milenial nya.
Agar jangan pernah melupakan sejarah negeri ini,
Berikut dengan berbagai keindahan yang ada di dalamnya,
Menyangkut seni dan budaya,
Tradisi, adat istiadat,
Serta segala sesuatu yang merupakan warisan dari leluhur Nusantara.
Motto :
“Dengan seni dan budaya kita akan dapat mempersatukan Nusantara”,
Agaknya menjadi salah satu hal yang patut digaris bawahi.
Karena seni dan budaya itu,
Tidak berpihak,
Dan mampu menjadi jembatan pemersatu bangsa Indonesia.
Salam budaya,
Salam Kebangkitan Nusantara ..