.:: Kulo Tiyang Jawi, Sanes English ::.
Tulisan ini saya buat setelah membaca catatan Sang Babi Tersayank,
Yg dia kirimkan tadi sore …
Catatan yg menggelitik hati,
Ketika mengetahui bahwa orang2 kita banyak yg sok Inggris,
Ketimbang orang bule nya sendiri 😅😅
Ini sepintas mirip2 dg video yg kemarin sempat viral,
Ketika orang Indo dan orang Turki sama2 ditanya ttg siapa Pemimpin yg paling disegani.
Orang Indo lebih Turki ketimbang orang Turki sendiri?? 😅😅😅
Well,
Jujur bahasa Inggris saya “not very well”,
Alias “berantakan”,
“Acak adut” dan “pating pecotot” (kalo kata orang Jowo).
Lidah saya ini “made in Jowo”,
Yg lebih familiar bicara dg bahasa “ibu” alias bahasa Jowo
Daripada harus bicara dg bahasa Inggris.
Logat Jawa yg medok,
Menghasilkan “Jolish” alias “Jowo English”,
Yg aneh dan kedengaran lucu di telinga ..
Tapi saya ndak malu,
Opo karena memang saya yg ndableg yo?? 😂😂😂
Terus terang,
Beberapa kali masuk dunia kerja,
Apalagi di bidang entertainment,
Membuat saya “kudu” berkomunikasi dalam bahasa Inggris,
Dg beberapa tamu yg berasal dari manca negara.
Asline yo gak PeDe,
Tapi saya paksakan diri utk tetap PeDe 😅😅
Jangan tanya soal “conversation”,
Pokoke asal lawan bicara saya mudeng,
Wis “marem atiku” 😅😅
Dan selalu saya mengawali setiap percakapan dg ungkapan permintaan maaf,
“Sorry, my English is not very well”
“Off course. It’s okay for me …”
Dan percakapanpun mengalir dalam segala keterbatasan yg saya miliki,
Tapi yo itulah yg disebut “kebetulan yg mengasyikkan”.
Mereka selalu bisa memahami apa yg saya sampaikan,
Apakah ini soal Keberuntungan saya?
Entahlah 😜😜😜
Lalu,
Bandingkan dg ketika saya kemudian bertemu dg beberapa teman,
Yg sok berlagak sebagai orang bule,
Dg menyelipkan kalimat2 berbahasa Inggris,
Dalam setiap pembicaraannya 😀😀😀
Satu kejadian menarik,
Adalah ketika kita jalan ramai2 mengunjungi sebuah pasar malam kampung,
Dan dg “songongnya” dia bicara dg kalimat Inggris yg sepotong2 kepada tukang jualan arum manis.
Si Bapak itu hanya bengong,
Lalu menjawab dg polosnya,
“Kulo meniko tiyang Jawi, sanes Enggres”
Makjleb rasane!!! .. 😰😰
Yalloh,
Maafkan kesombongan kawan saya ini,
Yg mungkin tanpa dia sadari telah melukai hati orang lain,
Dg kesombongan yg dianggapnya biasa ….
Dan sejak itu,
Saya merasa lebih nyaman dg Boso Jowo saya yg medok,
Walau seringnya dianggap ndeso.
Sesekali jika berhadapan dg orang bule yg benar2 tidak bisa berbahasa Indonesia,
Bolehlah saya mengimbangi dg bahasa Inggris saya yg “patah2” mirip penari Breakdance jaman dulu 😀😀
Tapi selebihnya,
Saya lebih bangga dg bahasa Indonesia,
Dan bahasa Jawa saya?? …
Separah itukah ke “ndeso” an yg saya miliki?
Maybe Yes,
Maybe No 😆😆😆😆
Selamat malam, Kesayangan 💕💕💕💕