Indovoices.com –Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua menyandera sebuah pesawat milik maskapai PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air di Lapangan Terbang Wangbe, Puncak, Papua pada Jumat (12/3).
Penyanderaan sempat berlangsung sekitar 2 jam. Kemudian KKSB mempersilakan Susi Air take off usai mengancam pilot agar tidak membawa personel TNI-Polri ke Papua.
“KKSB sempat mengancam agar pesawat maskapai Susi Air dilarang membawa penumpang aparat TNI/Polri. Selain itu, KKSB juga menyampaikan kekecewaannya dengan kepala kampung karena tidak memberikan dana desa,” kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/3).
Suriastawa menyebut pesawat Susi Air disandera sejak pukul 06.20 sampai 08.36 WIT. Pilot pesawat, Captain Ian John Terrence Hellyer yang merupakan WN Selandia Baru, mengaku saat itu dikepung 30 anggota KKSB.
Sementara itu, di dalam pesawat hanya ada 3 penumpang pesawat warga asli Papua yakni Ricky Dolame, Arikala Dolame, dan Arike Wandikbo.
Beruntung negosiasi berhasil dilakukan usai penumpang menjamin mereka tidak membawa anggota TNI-Polri.
“Penyanderaan berakhir setelah negosiasi antara penumpang dengan pihak KKSB dan sekitar pukul 08.36 WIT Pesawat Susi Air PK BVY take off menuju Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika dan mendarat dengan aman,” kata Suriastawa.
Dengan kejadian ini, kata Suriastawa, aksi KKSB justru tidak menarik simpati bagi dunia internasional. Sebab KKSB terus menebar teror terhadap warga Papua.
“Meski pun tidak terjadi korban, namun kejadian ini menunjukkan aksi teror KSB di wilayah Papua, termasuk teror terhadap aktivitas penerbangan sipil. Dan kami selalu berkoordinasi erat dengan pihak Kepolisian” tutupnya.