Fenomena “Wong Sugih Ngaku Kere”,
Agaknya lagi jadi trending topic di negeri +62 ini.
Bukan karena mereka ingin “merendahkan diri”,
Atau tampil layaknya rakyat biasa.
Tapi karena mereka ingin ikut menikmati berbagai fasilitas,
Yg diperuntukkan bagi mereka yg kurang mampu,
Alias “pengen dapat gratisan” juga 😂😂
Sebenarnya ini sudah berjalan cukup lama,
Hanya belakangan ini,
Mereka semakin “putus urat malu”nya,
Hingga dg bangganya mempertontonkan diri,
Di hadapan orang banyak,
Dan menganggapnya sebagai satu hal yg wajar dilakukan.
Mulai dari penggunaan tabung gas LPG 3kg berwarna hijau,
Yg awalnya memang dibagikan secara gratis alias free,
Kepada mereka yg kurang mampu.
Tapi entah bagaimana,
Dalam pendistribusian nya,
Justru orang2 kaya lah,
Yg lebih banyak mendapatkannya.
Demikian pula yg terjadi pada listrik,
Dan juga BBM yg lain.
Peruntukan bagi “masyarakat kecil”,
Malah dimonopoli orang2 berduit yg tanpa malu2 teriak paling keras,
Dan paling kencang,
Saat Pemerintah kemudian mengambil kebijaksanaan,
Utk mencabut seluruh subsidi yg selama ini mereka nikmati.
Sebagai catatan tambahan,
Subsidi Pemerintah masih bisa dapat diperoleh,
Apabila kita memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu,
Yg dikeluarkan oleh Kelurahan setempat.
———————————
Nampaknya,
Kebanggaan sebagai “wong cilik”,
Semakin membuat orang “lupa diri”.
Entah keenakan,
Atau memang gak tau diri? 😅😅😅
Seperti yg saya temukan di setiap hari Jumat seperti juga hari ini.
Beberapa yayasan maupun warung nasi menyediakan “nasi murah”,
Di mana pembeli bisa mendapatkan sebungkus nasi beserta lauknya,
Hanya dengan membayar sebesar tiga ribu rupiah saja.
Belum lagi di beberapa ruas jalan,
Baik jalan protokol maupun jalan2 kecil,
Banyak yg menyediakan “makan siang gratis”,
Alias nasi ambil sendiri.
Tentunya juga diperuntukkan bagi mereka2 yg kurang mampu.
Sayang nya,
Dalam kenyataannya,
Yg antri buat bisa dapatkan “nasi murah”,
Maupun “nasi gratis” itu,
Justru mereka yg berduit.
“Ah,
Mana tau kau kalau mereka berduit??? …”
Ada salah satu kawan saya yg membantah.
Bagaimana saya bisa tau,
Lha wong mereka datang membawa kendaraan sendiri,
Motor bahkan mobil.
Dan sekali datang itu bisa “merampok” lebih dari satu bungkus,
Opo ora gendeng jenenge kuwi??
Apakah tidak ada yg menegur?
Pastinya pernah,
Dan hari ini kebetulan saya dengar sendiri ..
Ketika sedang antri mengambil nasi gratis,
Ada salah satu Bapak yg menegur Ibu2,
Yg datang mengendarai mobil,
Dan mengambil 5bungkus nasi.
“Bu,
Itu nasi utk mereka yg membutuhkan …”
Dan si Ibu itu menjawab dg ketus,
“Emang Bapak yg punya?
Yg punya aja gak melarang saya mau ambil berapa aja,
Kenapa Bapak yg protes?? …”
Dan si Bapak itu diamlah sudah,
Tidak melayani perdebatan dg si Ibu,
Yg pastilah akan dimenangkan oleh si Ibu (yg gak tau diri dan gak tau malu)
——————————–
Sobat,
Entah di mana letak sebenarnya “urat malu” kita,
Tapi cobalah utk sejenak memeriksanya,
Jangan sampai kita termasuk golongan yg “tidak tau malu” seperti mereka 😉😉
Sifat2 serakah,
Dan ingin menang sendiri,
Kadang jika dibiarkan tumbuh dg liar,
Akan membuat nurani seseorang mati,
Dan dia tak lagi mampu merasakan “empati” atau kepedulian pada lingkungan sekitar.
Perasaan Egocentris yg menguasai diri,
Akan menempatkan dirinya,
Sebagai sosok yg “selalu benar”,
Dan “tidak mau menerima pendapat orang lain”.
Dan ini amat sangat berbahaya!! …
Kita ini hidup bermasyarakat,
Bukan hidup sendiri di dalam hutan.
Sudah sewajarnya,
Jika dalam berkehidupan ini,
Kita saling membantu,
Saling peduli satu dg yg lain.
Siapa tau,
Suatu saat kelak kita juga membutuhkan bantuan orang lain,
Maka tanpa kita duga,
Selalu ada orang2 yg siap menyingsingkan lengan bajunya utk kita 😇😇😇
Jangan egois,
Jangan serakah,
Jangan cuma ingin menang sendiri saja … 😄😄😄
Kecuali,
Jika kelak kalian mati,
Bisa jalan sendiri ke kubur,
Menggali makam sendiri,
Serta menutupnya kembali,
Tanpa perlu bantuan orang lain 😜😜😜
Selamat malam,
Selamat berpikir sebagai manusia waras dan berhati nurani yg sehat .. 😊😊😊
——————————-
Catatan hari Jumat,
Antara pengen ketawa dan pengen nonjok
Emang kadang beda2 tipis koq.
Dan pikiran koplak saya pun,
Kadang tanpa berusaha saya “rem” …
Saya biarkan berpetualang dg bebas nya,
Ketika melihat dan merekam kejadian2 “ajib” yg ada di sekitar saya,
Dan memprotesnya dalam cara saya,
Yg pastinya mendulang protes dari mereka2 yg merasa tersinggung dan tersindir,
Karena merupakan bagian dari orang2 yg bermental kere 😂😂😂
(Foto by Google)