Gara2 semalam dapat WA dari salah satu kawan,
(Yg akhirnya saya blokir dia setelah malas baca curcol nya yg gak mutu).
Akhirnya,
Pagi ini iseng2 saya searching harga hand sanitizer di lapak OL.
Hasilnya?
Fantastis!! 😂😂
Pantesan,
Teman saya nafsu banget jualnya …
Ketika saya bilang,
Bahwa saya berencana utk memberi support pada rekan2 tenaga medis,
Langsung dia WA saya :
“Gw punya hand sanitizer bikin dhewe …”
Wah,
Seneng donk pastinya saya dapat kabar macam itu.
Saya respond saat itu pula :
“Boleh donk saya dibagi,
Utk teman2 petugas medis …”
“Ojo bagi to, Rek …
Aku yo gawene gak gratis lo …”
“Njur yen tak bayar, piro regane? ….”
Dia sebutkan nilai utk botol ukuran 60ml,
Yg bikin saya keselek bakwan 🙁🙁
“Arek gendeng.
Kowe guyon to?? …”
“Yo ora,
Kapan maneh iso enthuk duit wokeh yen ora saiki.
Awakmu kan yo enthuk sumbangan,
Bagi loro untung e karo aku,
Mumpung lagi akeh sing butuh …”
Saya gak jawab chat nya,
Tapi langsung cari menu blokir di aplikasi WA saya,
Selesai .. Finished!! 👎👎👎
————————————-
Kali ini,
Sungguh saya merasa kecewa dg buanyaknya orang2 yg memanfaatkan situasi saat ini.
Cari untung di saat orang lain sedang menderita kesusahan,
Saya anggap itulah manusia super Djancuk!! 💩💩
Bagaimana dia bisa tertawa di atas penderitaan orang lain?
Bohong kalo dia gak tau,
Bahwa semua orang sedang pontang-panting buat cari perlengkapan APD,
Semacam masker, hand sanitizer yg paling sederhana.
Bohong kalo dia gak tau,
Bahwa barang2 tersebut amat sangat dibutuhkan,
Bagi para tenaga medis yg tengah berjuang mati2an saat ini.
“Udah, gak usah dipikirin.
Pemerintah udah siapkan insentif yg besar koq bagi mereka”
Banyak sekali yg enggan berbagi,
Malah menjawab dg alasan seperti itu.
Hampir saja saya keceplosan balas,
“Mau gak misalnya saya punya duit banyak,
Saya kasih ke kamu,
Tapi kamu kudu mati sekarang?
Kan sama aja,
Yg penting saya udah kasih kamu duit!! ..”
—————————————-
Utk kali ini,
Sumpah!!
Saya akui kehebatan bangsa Cina,
Yg tanpa pamrih,
Dg setulus hati bahu membahu menolong sesamanya.
Ketika Wuhan terkena COVID-19 pertama sekali,
Mana ada negara lain yg datang membantu?
Justru negara2 lain itu menghujat,
Dan mencaci maki habis2an ..
Lalu ketika kemudian virus itu menyebar,
Cacian itu semakin bertambah,
Cina dianggap sebagai sumber bencana dunia,
Sumber wabah penyakit yg menghancurkan dunia.
Namun Cina tidak membalas apapun,
Kecuali berusaha menyelamatkan penduduknya sendiri.
Berusaha “menyembuhkan” diri,
Dan pada akhirnya saat negaranya berhasil keluar dari bencana tersebut.
Dg modal kemampuan dan ketangguhan tenaga medis yg mereka miliki,
Mereka mulai menyebarkan bantuan ke negara2 lain yg membutuhkan,
Tanpa pandang bulu!!! 🙏🙏🙏
Bahkan,
Negara lain yg selama ini menganggap mereka sebagai musuh,
Tetap mereka bantu …
Rasa kemanusiaan melampauai segalanya 😇😇😇
Dan di sini,
Di negeri Indonesia yg konon katanya rakyatnya ramah,
Suka tolong menolong,
Dan menjunjung tinggi rasa kebersamaan …
Justru saya melihat Kemanusiaan itu “tergadai”,
Dg iming2 lembaran rupiah.
Alasan klise :
“Saya lagi butuh uang!! ..”
Selalu dipakai sebagai “modus”,
Utk menghalalkan aksi menjijikkan mereka.
Belum lagi mereka2 yg memborong habis semua barang2 di pasar,
Yg secara tak langsung telah menyebabkan harga melambung tinggi.
Di mana jiwa Kemanusiaan yg ada di dalam diri mereka??? 👎👎👎
—————————————-
Saya tidak hendak membandingkan Indonesia,
Dg negara Cina …
Karena hasilnya bukan lagi “apple to apple”,
Tapi akan menjadi “apple to mengkudu” 😜😜😜
Terlalu banyak orang curang di negeri ini,
Oranh2 licik,
Orang2 yg “moto duiten”,
Orang2 yg gak punya hati tulus utk berbagi.
Habit yg sudah terlanjur terbentuk sejak 42 tahun lalu,
Sampai sekarang sulit utk dirubah 🤔🤔🤔
Mau jalan kalo ada uangnya,
Mau bantu kalo ada imbalannya,
Rak yo “huasyuuu” tenan kuwi!! 😠😠
Tapi dg adanya peristiwa ini,
Ada pelajaran berharga yg bisa saya dapatkan.
Bahwa di sebuah negara yg (katanya) kafir,
Komunis dan gak ber tuhan …
Kemanusiaan lebih punya arti,
Ketimbang negara yg sebagian rakyatnya dg sombong mengaku paling beriman,
Tapi nyatanya “doyan makan daging sodaranya sendiri”
Proud to China 🇨🇳🇨🇳🇨🇳
Dan hormat saya utk rekan2 paramedis yg saat ini masih terus berjuang demi kemanusiaan.
Gusti memberkati semua yg panjenengan lakukan …..
🙏🙏🙏
(Alexandra da Silva)