Indovoices.com– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyelenggarakan Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) untuk ketiga kalinya. Kepala Pusat Pengembangan Perfilman, Kemendikbud Maman Wijaya mengajak seluruh siswa SMA/SMK/sederajat untuk berpartisipasi dalam pembuatan karya-karya film terbaik, dan ikut dalam ajang kompetisi gelar karya film pelajar tersebut.
“Tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga Gelar Karya Film Pelajar. Kami mengajak para siswa SMA/SMK/sederajat untuk turut dalam ajang kompetisi tersebut,” tutur Maman dalam jumpa pers sosialisasi pelaksanaan Gelar Karya Film Pelajar ke-3, di Bioskop XXI, Plaza Indonesia.
Gelar Karya Film Pelajar tahun ini mengangkat tema “Semangat Kebhinekaan Generasi Milenial”, dengan melombakan dua kategori, yakni Film Pendek Fiksi dan Film Pendek Dokumenter. Pendaftaran ajang GKFP dimulai sejak 1 Juli, dan berakhir pada tanggal 1 September 2019. “Saya diminta Kemendikbud untuk menjadi Festival Director Gelar Karya Film Pelajar tahun 2019. Saat ini kita sudah membuka pendaftarannya untuk adik-adik yang akan ikut festival tersebut,” ucap Reza Rahadian, selaku Festival Director Gelar Karya Film Pelajar tahun 2019, pada acara jumpa pers tersebut.
Reza mengatakan, Gelar Karya Film Pelajar tahun ini diharapkan dapat diikuti oleh seluruh SMA/SMK/sederajat dengan persyaratan satu sekolah hanya boleh mengirimkan satu karya film yang dibuat oleh siswa di sekolah tersebut. Persyaratan lain, durasi film maksimal 10 menit, sudah termasuk opening dan credit title. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau bahasa daerah dengan mencantumkan terjemahannya.
“Para peserta diminta membuat film pendek berdurasi maksimal 10 menit mengacu pada tema. Mereka boleh membuat ide dan gagasan yang berbeda-beda tetapi temanya adalah tentang semangat kebhinekaan generasi milineal,” jelas Reza.
Penilaian hasil karya gelar karya film pelajar tahun ini, kata Reza, berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya penilaian dilakukan oleh tim dari Pusat Pengembangan Perfilman, sedangkan tahun ini penilaian atau seleksi dilakukan langsung oleh tim ahli yang terdiri dari para praktisi dunia perfilman Indonesia, yakni Titien Watimena, Prita Gita Arianegara, Gritte Agatha, Wicaksono Wisnu Legowo, dan Gita Fara. Adapun dewan juri terdiri dari Garin Nugroho, Sheila Timothy, dan Yudi Datau.
“Tim ahli, tugas mereka adalah menyeleksi dari keseluruhan film-film yang masuk mendaftar, dan keputusannya ada di tim ahli apakah 40 yang lolos seleksi atau 50 atau 100 itu nanti wewenangnya ada pada tim ahli. Setelah tim menyeleksi sesuai dengan kriteria yang sudah ada di juknis dari Pusbang film, selanjutnya nanti film-film tersebut akan dijurikan,” terang Reza.
Nominasi yang akan dipilih dari Film Pendek Fiksi dan Film Pendek Dokumenter terdiri dari film pendek atau dokumenter terpilih, sutradara film pendek atau dokumenter terpilih, dan penulis skenario film pendek atau dokumenter terpilih. Para penerima penghargaan pada Gelar Karya Film Pelajar tahun ini akan mendapatkan hadiah dana pembinaan dengan total hadiah sebesar Rp100 juta.
“Para peraih juara selain mendapatkan dana pembinaan, saya juga sudah meminta kepada Kemendikbud untuk melibatkan mereka dalam acara Festival Film Indonesia sebagai pembaca nominasi. Saya hanya ingin mereka bisa merasakan juga hadir dalam acara tersebut, karena mereka adalah generasi-generasi penerus perfilman Indonesia,” ucap Reza.
Pada jumpa pers tersebut turut hadir Angga Aldi Yunanda yang terpilih sebagai Duta Gelar Karya Film Pelajar ke-3. Ia mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud dan Reza Rahadian yang telah menunjuknya sebagai duta pada festival film tersebut. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih telah ditunjuk oleh Pak Maman dan Kak Reza sebagai Duta Gelar Karya Film Pelajar tahun 2019. Ini pengalamanku yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Terpilihnya Reza Rahadian dan Angga Aldi Yunanda, kata Maman, karena memiliki kedekatan dengan kaum milenial, sehingga diperlukan ikon pemuda yang memiliki kedekatan emosional dengan para pemuda. “Kita perlu semacam ikon yang memiliki kedekatan secara emosional dengan para pemuda. Kami berharap tahun ini akan lebih banyak lagi para pelajar yang dapat menghasilkan karya-karya film terbaik dan ikut dalam Gelar Karya Film Pelajar tahun 2019,” pungkas Maman. (jpp)