Di tengah gonjang-ganjing akibat kenaikan pertamax dan BBM lain non subsidi. Saya memutuskan untuk menuliskan artikel mengenai salah satu program unggulan Jokowi, yakni BBM Satu Harga. Karena bagi saya, kenaikan BBM non subsidi sudah tidak ada yang perlu dibahas lagi, apalagi mengingat premium dan pertalite masih tetap disubsidi oleh pemerintah.
BBM satu harga merupakan kebijakan yang dicetuskan oleh Jokowi untuk menyeragamkan harga jual resmi BBM di seluruh pelosok Indonesia. Kebijakan ini mengikuti pencabutan subsidi BBM dan pemberian penugasan kepada Pertamina untuk menyalurkan BBM ke daerah terpencil melalui pembangunan SPBU di tempat tersebut.
Dan mengatur penyalurannya secara rutin baik melalui darat, laut, maupun udara. Penugasan ini bernilai Rp 800M, yang akan ditanggung oleh Pertamina. Program ini sudah diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2016 oleh Joko Widodo.
BBM Satu Harga juga dapat dikatakan sebagai upaya Presiden Jokowi untuk menerapkan sila ke 5 dari Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Serta demi mewujudkan kedaulatan energi sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945.
Coba saja kita perhatian selama ini, bila terjadi kenaikan harga BBM sebesar seribu rupiah saja, biasanya masyarakat di Pulau Jawa langsung bereaksi. Namun, di Papua atau di wilayah bagian timur lainnya, rakyat hanya bisa terdiam ketika harga BBM berkali lipat lebih mahal dibanding wilayah lainnya. Dan hal ini telah berlangsung bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Bila harus berbicara soal ketidakadilan, merekalah yang harusnya bersuara.
Kemana pemerintah saat itu? Mana keadilan sosial yang selalu didengung-dengungkan? Tidak ada yang perduli. Pemerintahan-pemerintahan sebelumnya lebih mengkonsentrasikan pembangunan terpusat hanya di Indonesia bagian barat, pulau Jawa khususnya. Akibatnya ketimpangan sangat terasa bila dibandingkan dengan pembangunan di Indonesia bagian tengah maupun timur, dan dalam artikel ini contohnya adalah soal pemerataan harga BBM.
Syukurlah sejak pemerintahan Jokowi, ketimpangan ini benar-benar menjadi perhatian beliau. Untuk tahun 2018 ini saja, pemerintah melalui PT Pertamina menargetkan 67 titik penyebaran BBM satu harga terealisasi. Target ini lebih tinggi dari realisasi tahun 2017 yang mencapai 54 titik.
Dengan adanya Program BBM Satu Harga ini, masyarakat di berbagai daerah terpencil pun sudah mulai merasakan banyak kemudahan, kini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk transportasi darat, nelayan dan transportasi laut antar pulau dengan harga yang sama dengan rekan-rekan lainnya di Indonesia bagian barat.
Kebijakan BBM satu harga juga diharapkan bisa membantu menumbuhkan ekonomi dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Karena dengan biaya transportasi yang lebih murah, otomatis biaya logistik dan operasional juga akan lebih murah, dengan demikian harga akan bisa diturunkan.
Upaya Jokowi untuk melaksanakan program BBM Satu Harga ini bukannya mudah. Berbagai hambatan harus diatasi, mulai dari kendala perizinan yang masih perlu bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah agar percepatan pengoperasian dapat terlaksana sesuai target. Belum lagi terkait kondisi alam dan infrastruktur akses ke lokasi penyebaran karena berada di lokasi terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di wilayah Indonesia.
Bukanlah hal yang gampang menyalurkan BBM hingga jauh ke pedalaman. Dari trailer yang saya sertakan di bawah artikel ini, kita dapat melihat betapa sulitnya membawa BBM dari depo Pertamina lalu mendistribusikan ke daerah-daerah terpencil, butuh berhari-hari, belum lagi kondisi cuaca dan medan berat yang harus ditempuh.
Melalui trailer tersebut saya juga menyadari mengapa begitu ngototnya Jokowi membangun infrastruktur jalan dimana-mana, salah satunya tentulah untuk mempermudah penyaluran BBM agar dapat sampai ke tangan masyarakat dengan baik selain berbagai kebutuhan lainnya.
Jadi bukan hal yang mengherankan bila upaya Jokowi selama ini, mampu menggerakkan hati warga masyarakat serta para kepala daerah di berbagai daerah untuk memberikan dukungan kepada beliau. Karena banyak yang telah merasakan perhatian beliau serta usaha beliau untuk memajukan daerah-daerah yang selama ini tidak pernah diperhatikan sama sekali oleh presiden-presiden sebelumnya. Bukankah begitu kawan?
Trailer BBM Satu Harga
https://youtu.be/pgxeFuK_ijM