Indovoices.com-Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah mendukung eksistensi Desa Devisa sektor kakao yang terletak di Kabupaten Jembrana, Bali Barat. Desa Devisa adalah kelompok/cluster tertentu yang berpotensi untuk melakukan aktivitas produksi secara berkelanjutan untuk ambil bagian dalam rantai pasokan ekspor global baik secara langsung maupun tidak langsung.
LPEI yang merupakan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan memiliki tugas, salah satunya yaitu penyediaan informasi khususnya kajian terkait ekspor baik pelaku, produk maupun pasar.
Untuk itu, saat ini LPEI memiliki IEB Institute untuk melakukan kajian-kajian dan sejak tahun 2017 telah dibentuk jaringan universitas yang disebut UNIED (University Network for Indonesia Export Development) untuk membantu meningkatkan ekspor nasional dari sisi akademisi dengan menerbitkan berbagai kajian terkait komoditas maupun kajian potensi ekonomi secara regional dan sektoral.
Dukungan LPEI telah dilakukan sejak tahun 2012 sampai sekarang. Bentuk dukungan ini berupa bantuan sarana produksi, pelatihan dan workshop para petani, bantuan mengikuti pameran kakao internasional, serta pendampingan pelaksanaan ekspor.
Bentuk dukungan LPEI tersebut mampu meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan biji kakao fermentasi dari 2 ton (tahun 2012) menjadi 57 ton tahun 2017. Selain itu, berhasil memberikan pendampingan jasa konsultasi kepada 11 subak abian/150 petani (2011) meningkat menjadi 38 subak abian/609 petani (2018). LPEI juga melakukan pendampingan hingga berhasil melakukan ekspor perdana biji kakao fermentasi ke negara Prancis dengan nilai Rp575 juta. (kemenkeu)