Indovoices.com- Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu pihak yang berperan untuk membangun akhlak dan sikap beragama generasi milineal saat ini. Untuk itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak Guru PAI di seluruh Indonesia melakukan dua hal. Ajakan ini disampaikan saat Menag bertemu lebih dari 2000 Guru PAI dalam Sarasehan Pendidikan Agama Islam di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam kegiatan bertema Moderasi Beragama untuk Bangsa ini, Menag menyampaikan dua hal ini harus dilakukan agar dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang beragama dengan moderat. “Pertama, saya ingin Guru PAI mengajak anak didik kita untuk tidak mudah menyalahkan pandangan yang berbeda,” kata Menag, Kamis (10/10/2019). “Misalnya, ada orang yang pakai celana cingkrang disalah-salah kan atau sebaliknya, orang yang tidak pakai celana cingkrang disalah-salah kan,” sambung Menag.
Menurut Menag hal ini perlu dilakukan mengingat umat memiliki keragaman dalam beragama. “Banyak sekali keragaman.Yang dituntut dari kita adalah menghormati menghargai keragaman itu,” ujar Menag.
Kedua, Menag mengajak para pendidik untuk mengubah cara pandang dalam menyikapi orang yang tidak atau belum menjalankan nilai agama dengan baik. “Kita tidak suka dengan perilakunya, bukan orang yang melakukan tindakan maksiat atau bertentangan dengan agama tersebut,” paparnya. “Guru-guru kita mengajarkan untuk membedakan perilaku dan pelakunya,” imbuh Menag.
Islam mengajarkan agar kita dapat mengajarkan agama dengan penuh kasih sayang. “Islam itu adalah kedamaian, maka tidak bisa diajarkan dengan cara penuh amarah,” pesannya.
Kegiatan Sarasehan PAI ini diikuti oleh anggota Asosiasi Guru PAI (AGPAI) Sulawesi Selatan. Tampil sebagai moderator dalam talkshow yang berlangsung selama dua jam ini, Direktur Pendidikan Agama Islam Rohmat Mulyana. (jpp)