Indovoices.com –Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berencana menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, salah satunya unit pesawat Multi-Role Tanker Transport (MRTT), Airbus A330 MRTT. Pesawat pabrikan Prancis itu merupakan pesawat tanker bermesin ganda pengisian bahan bakar udara berbasis pesawat sipil Airbus A330-200.
Aviation24, November 2020 lalu, melaporkan Airbus A330 MRTTmemiliki panjang 58,8 meter, lebar 60,3 meter, dan dilengkapi dengan dua mesin Rolls-Royce, masing-masing dengan daya dorong 72.000 pound. Daya dorong ini memungkinkan berat lepas landas maksimum hingga 233 ton, termasuk 110 ton kerosin, dan kecepatan jelajah 880 km/jam.
Pesawat pelaksanaan misi pengisian bahan bakar udara-ke-udara ini memiliki dua sistem. Sistem tiang pengisian bahan bakar canggih yang terletak di bagian belakang dan pengisian bahan bakar dengan pipa dan probe melalui pod yang ditempatkan di bawah setiap sayap.
Menurut Letnan Kolonel Penerbang Kurt Deprez, yang merupakan kepala operasi penerbangan dari Belanda, pesawat itu juga bisa dipakai untuk mengisi bahan bakar semua jet tempur milik organisasi keamanan internasional NATO. Dia menerima dua dari sembilan Airbus A330 MRTT, yang pertama tiba pada 30 Juni 2020. “Kami dapat membawa 267 penumpang dan 45 ton kargo di dalam pesawat,” ujar dia.
Selain itu, salah satu dari sembilan pesawat akan dikonfigurasi untuk evakuasi medis. Pesawat ini akan dilengkapi dengan enam unit perawatan intensif, 16 tandu dan 21 kursi untuk dukungan medis. “Jadi pesawat ini benar-benar serba bisa,” tutur Deprez yang juga pilot Airbus A330 MRTT.
Deprez tahun lalu sempat mendapatkan kesempatan melakukan penerbangan pelatihan penumpang pertama dengan Airbus A330 MRTT, di Pangkalan Udara Eindhoven, Belanda. Pangkalan ini adalah rumah bagi sejumlah organisasi internasional termasuk Pusat Koordinasi Gerakan Eropa (MCCE) NATO dan Komando Transportasi Udara Eropa (EATC).
“Semua kru pesawat kami, baik pilot maupun awak kabin, belum memenuhi syarat. Jadi akan ada anggota tambahan serta instruktur untuk mendukung dan menilai rekan-rekan dalam pelatihan,” kata Deprez saat itu.