Indovoices.com- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mempertimbangkan rencana untuk melarang berkunjung ke Italia dan Korea Selatan di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona. Di sisi lain, Trump tetap berupaya meyakinkan warga terkait penyebaran corona di AS.
“Saya berpikir ada kemungkinan bahwa itu (infeksi corona) memburuk. Kemungkinan itu bisa menjadi jauh lebih buruk dan tidak ada yang bisa dihindarkan,” ujar Trump di hadapan awak media di Gedung Putih seperti mengutip AFP.
Sejauh ini AS telah melarang kedatangan warga asing yang mengunjungi China dalam dua minggu terakhir. Trump mengatakan kemungkinan akan menambahkan lebih banyak negara dalam daftar larangan kunjungan.
Untuk merespons kekhawatiran penyebaran corona, Trump secara resmi menunjuk Wakil Presiden Mike Pence untuk memimpin koordinasi penanganan Covid-19.”Pada waktu yang tepat nanti kita akan menambahkan, tapi sekarang ini bukan waktu yang tepat,” katanya saat disinggung kemungkinan memasukkan Italia dan Korea Selatan ke dalam daftar larangan berkunjung.
“Italia, Anda tahu, masalah yang lebih dalam dan kami sedang memeriksa warga yang datang yang kemungkinan, besar kemungkinan mereka dan beberapa hal ada pelarangan,” ujarnya menambahkan.
Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (26/2) menaikkan tingkat kewaspadaan perjalanan untuk diplomatnya ke Korea Selatan ke level tertinggi kedua. Diplomat juga mendesak pemerintah AS untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan dinas ke Negeri Ginseng.
Sejauh ini, AS mencatat 60 kasus infeksi virus corona – 15 diantaranya terjadi di dalam negeri dan 45 lainnya merupakan warga yang kembali dari luar negeri.
Kasus terbaru infeksi virus corona terjadi di California. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan pasien di California tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terinfeksi corona.
Hingga Kamis (27/2) tercatat 2.801 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona. Sekitar 2.744 kematian berasal dari China daratan, terutama Provinsi Hubei. Sebanyak 29 kematian dilaporkan dari China dengan 26 berasal dari pusat penyebaran corona di Provinsi Hubei. (cnn)