Indovoices.com –Pemprov DKI Jakarta memastikan program pengendalian banjir di tengah pandemi corona terus berjalan. Wagub DKI, Ahmad Riza Patria, menegaskan, pihaknya sudah menganggarkan Rp 5 triliun untuk mendukung program penanganan banjir.
“Dalam rangka pengendalian banjir, jadi semua kita upayakan dan tidak kurang dari Rp 5 triliun dalam 2 tahun ke depan anggaran yang kita persiapkan, sekalipun ini di masa pandemi,” ujar Riza saat meninjau kerja bakti di Kali Sentiong, Minggu (18/10).
Selain memastikan program pengerukan lumpur dan pemeliharaan drainase berjalan, Riza meminta warga DKI bekerja sama mencegah banjir. Misalnya, membuat sumur resapan hingga tidak membuang sampah di penampungan air.
“Supaya masyarakat terlibat aktif membuat sumur-sumur resapan. Yang tidak kalah penting, mari kita semua, masyarakat, warga Jakarta untuk disiplin, tidak membuang sampah, juga membantu membersihkan lingkungan sekitarnya, di rumah-rumah selokan-selokan,” kata Riza.
“Seperti yang terjadi hari ini, Pak Wali (Walkot Jakpus) juga mengajak seluruh warga di semua titik untuk terlibat aktif dalam rangka pembersihan lingkungan [Kali Sentiong], selokan dan sebagainya,” sambungnya.
Salah satu program yang difokuskan adalah Gerebek Lumpur. Sejauh ini, baru ada 500 ribu meter kubik dari target 4,5 juta meter kubik saluran air yang dikeruk.
“Jadi setidaknya membutuhkan 4,5 juta meter kubik yang harus dikeruk dan baru selesai kurang lebih 11% atau 500.000 [meter kubik], jadi ini membutuhkan kalau menurut hitungan sederhana dengan kapasitas sekarang itu tidak hanya butuh waktu 8 tahun untuk itu, ada upaya-upaya,” tutur Riza.
“Pertama, kita minta keterlibatan masyarakat aktif, kedua, kita akan meningkatkan jumlah alat yang kita miliki, dan yang ketiga, kita minta juga bantuan dari instansi lain, jajaran lain di internal, kemudian di eksternal termasuk dengan pemerintah pusat dan yang lainnya, kita minta juga butuh dan dukungan dari pihak swasta, khususnya para developer yang juga, mohon maaf, juga mengakibatkan banjir di sekitarnya,” pungkasnya.
Kementerian Keuangan sebelumnya memberikan pinjaman pada DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk melakukan pemulihan ekonomi. DKI Jakarta mengajukan pinjaman Rp 12,5 triliun dan telah disetujui.
Pinjaman ini akan digunakan untuk merealisasikan program prioritas DKI yang tertunda akibat turunnya APBD DKI karena corona. Salah satu program yang dikhususkan yakni penanganan banjir.
Tak hanya program penanganan banjir, pinjaman dari Kemenkeu ini akan digunakan untuk melanjutkan realisasi program pendidikan hingga kesehatan.
Program banjir yang diprioritaskan adalah melanjutkan pembangunan sodetan Kali Ciliwung-KBT, waduk, embung, dan drainase.(msn)