Orang Hidup
“Apa bedanya orang hidup dg mati??”
Kalau orang hidup,
Dia akan senantiasa punya harapan …
Sementara orang mati,
Boro2 punya harapan,
Bisa mimpi aja gak to???
————————
“Ada lagi bedanya,
Orang hidup bernafas,
Orang mati udah gak bisa bernafas …”
“Yaelahh,
Semua juga tau itu, Dudul …
Kalo orang mati bernafas,
Saya yg kabur pertama kali .. 😂😂😂”
Selamat hari Senin,
Buat Kamu yg Selalu Dikangenin 💕💕
Jangan lupa bahagia yaaa … 😊😊😊
Percaya
Sudah sejak lama saya tak pernah percaya,
Dg orang2 yg bicara soal agama nya terlalu tinggi 😉😉
Apalagi sampe doyan copas ayat2 kitab suci,
Seakan2 dia wis jadi manusia paling suci di muka bumi 😀😀
Masalahnya,
Tidak semua yg di copas itu benar,
Beberapa sengaja di”benar”kan,
Demi kepentingan pribadinya semata … 😜😜
Dan yg model kek gini,
Wuakeeeeehhh, Cuk!! 😂😂😂
Barisan “congor luweh” …
Termasuk mereka yg ngoceh soal “tobat lombok”,
Saiki tobat sesuk mbaleni maneh 😜😜😜
Ajaran agama yg bersumber pada ke”Tuhan”an itu,
Mengajarkan Kebaikan … 😇😇😇
Dan bukan Keburukan maupun Kesesatan … 💩💩💩
Jadi,
Ketika ada manusia2 yg omongan e “ngedabrus” ra karuan soal agama,
Tinggal kasih satu pertanyaan aja …
“Sampeyan kuwi meguru karo Tuhan opo karo syetan?” 😂😂😂
Sugeng enjing, Sadulur …
Rahayu … 🙏🙏🙏
PS : Jangan Lupa Bahagia 💕💕💕
Mie Instan
Entah kapan mulai hadir mie instant di Indonesia,
Sebagai pelopor budaya instant lain nya 😉
Setahu saya,
Saat saya masih duduk di bangku TK,
Pertama kali almarhum Mama saya membuatkan mie kemasan,
Yg bagi kami sekeluarga saat itu adalah sebuah “kemewahan”.
Dan ternyata,
Label “instant” pada akhirnya tidak hanya menempel pada mie saja,
Namun juga pada produk lainnya.
Kopi instant,
Susu instant,
Bubur instant …
Bahkan sampai dengan Kredit instant,
Dan Pelatihan Profesional Instant 😜😜
Nah,
Yg belakangan ini yg pada akhirnya,
Cuma melahirkan para “tukang tipu”,
“Tukang bokis”,
“Tukang ngedabrus” tingkat RT/RW …
Yg dg “cocot” nya,
Bisa dg mudahnya “membodohi” mereka2 yg memang “merelakan diri dg sukarela utk dibodohi”.
Profesional itu bukan lahir secara Instant,
Profesional itu ditempuh bukan hanya dg jalur pendidikan resmi,
Tapi juga melalui “jam terbang” yg cukup tinggi.
Seorang Profesional pun,
Tidak pernah menepuk dadanya sendiri,
Namun sebutan itu akan diberikan oleh mereka2 yg mengakui ke Profesional annya,
Dg rekam jejak yg jelas,
Dan bukan sekedar omong kosong 😀😀
Masalahnya,
Banyak orang ini yg emang wis kadung “addict” dg yg namanya Instant,
Males melalui proses yg berbelit2,
Dan ujung2nya “nek iso bayar kenapa gak?”
Balik lagi ke “habit” yg doyan KKN,
Korupsi-Kolusi-Nepotisme,
Bayar wae langsung beres!!
Apakah kita termasuk mereka yg ada di dalam kelompok tersebut?
Atau justru yg dg santuy nya belajar “menikmati proses”???
Happy Tuesday, all …
Jangan lupa bahagia 💕💕💕