.:: COVID19 dan Kecemasan Perekonomian Indonesia ::.
Hampir satu bulan,
Sejak wabah virus COVI19 mulai menyerang negeri ini,
Dan tampaknya mulai muncul tanda tanya besar di benak banyak orang.
Bukan hanya rakyat kecil,
Terutama para pekerja harian,
Yg terkena dampak langsung dari Kebijaksanaan Pemerintah dalam hal pemberlakuan kebijakan Stay at Home dan Karantina Wilayah.
Para pengusaha pun terkena imbasnya,
Dg pembatalan beberapa proyek sampai batas waktu yg belum bisa ditentukan,
Hingga “terpaksa” diberhentikannya produksi,
Karena beberapa negara memberlakukan lockdown,
Dan otomatis tidak akan ada barang yg bisa dikirim keluar.
Kegiatan produksi yg terhenti itu,
Mau tidak mau berpengaruh pula pada karyawan dan buruh,
Yg pada akhirnya dg amat sangat terpaksa,
Beberapa di antaranya meliburkan perusahaannya,
Bahkan ada pula yg merumahkan,
Ataupun melakukan proses PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada para karyawannya.
Keputusan ini,
Walau kesannya tidak adil dan dilakukan secara sepihak,
Sebenarnya bukanlah kemauan dari para pengusaha itu sendiri.
Banyak pertimbangan2 yg harus diambil,
Sebelum kemudian mereka dg terpaksa mengambil langkah terakhir tersebut.
Sayang nya,
Tidak semua karyawan maupun buruh mau mengerti dan memahaminya.
Sebagian besar dari mereka beranggapan,
Bahwa para pengusaha itu hanya berusaha “mengelak” dari kewajiban membayar gaji dan THR,
Dg bersembunyi di balik alasan COVID19.
Bahkan,
Beberapa di antaranya langsung berdemo di pabrik2 tempat mereka bekerja,
Menuntut tetap dipenuhinya segala hak2 mereka,
Tanpa mau tau kondisi perusahaan saat ini.
Miris sekali 🙁🙁
————————————————
Jauh sebelum kejadian ini,
Sempat saya berpikir …
Alangkah sulitnya menjadi Pengusaha di Indonesia 🙁🙁
Jika dia keturunan etnia Tionghoa,
Maka bisa dipastikan satu saat pasti akan ada celetukan “boss pelit” atau “dasar cina”,
Yg diarahkan kepada mereka oleh para karyawan,
Yg merasa diperlakukan tidak adil ..
(Walau sebenarnya kesalahan mutlak ada pada karyawan tersebut).
Jika dia adalah orang Indonesia asli
Tetap saja akan dibilang “pelit” atau bahkan “kere”,
Jika dianggap tidak mampu memenuhi keinginan para karyawannya.
Sebaliknya,
Saat perusahaan memberi bonus atau insentif,
Maka hanya sedikit yg akan berucap “terima kasih”.
Sisanya pasti akan beranggapan,
Bahwa “mereka sudah sewajarnya mendapat uang lebih”.
Kebaikan pun seakan hilang ditelan debu jalanan … 🙁🙁
Belum lagi,
Sedikit2 di demo …
Ketidak puasan kerja,
Yg sebenarnya bermula dari ketidak mampuan para karyawan,
Namun yg disalahkan tetap perusahaan,
Maupun pengusahanya.
Dan kerugian yg ditimbulkan oleh adanya demo itu,
Terus terang tidak kecil.
Tapi karyawan maupun buruh mana mau tau??? ….
Akhirnya,
Perusahaan merugi,
Dan terpaksa menyatakan diri “pailit” alias “bangkrut”.
Dan tinggallah para karyawan dan buruh gigit jari …
—————————————–
Kenapa mendadak saya menulis tentang ini?
Karena dua hari ini,
Saya baca berita bahwa di beberapa tempat sudah terjadi PHK,
Juga karyawan yg di”rumah”kan,
Mirip seperti yg saya pikirkan jauh2 hari …
Belum lagi karyawan dan buruh yg “memaksa” pulang kampung lebih awal,
Dg alasan perusahaan diliburkan,
Dan menuntut gaji sekaligus THR ikut dibayarkan pula di awal.
Sementara,
Produksi “mandeg” …
Berhenti sama sekali.
Lalu,
Dari mana omzet perusahaan didapat?
Dan saya bayangkan,
Bagaimana pusingnya para pengusaha saat ini.
Apalagi ditambah permintaan utk ikut membantu penanganan virus COVID19 ini …
Mau nolak,
Nanti dianggap tidak berjiwa Nasionalisme …
Kalaupun diterima,
Apa gak semakin membuat cash flow perusahaan babak belur???
—————————————
Posisi saat ini memang sedang sulit,
Bukan hanya di negara ini saja,
Melainkan di seluruh dunia ..
Mengapa kita tidak mencoba mengerti dan memahami,
Dan akhirnya saling mendoakan yg terbaik saja?
Sebagai karyawan,
Mengapa kita tak mencoba mendoakan yg terbaik bagi perusahaan di mana kita bekerja?
Bukankah kebaikan yg terjadi atas perusahaan tersebut,
Akan berimbas pula kepada diri kita,
Sebagai karyawannya???
Bukankah,
Jika kita ngotot berdemo,
Ngotot menuntut segala hal,
Sementara perusahaanpun sedang dalam kesulitan …
Sama saja dg kita ikut mempercepat proses kebangkrutan nya?
Dan otomatis,
Akan mempercepat pula kita menjadi pengangguran?? …
Mari kita sama2 berdoa,
Agar bisa segera keluar dari situasi yg sulit saat ini …
Tidak menyalahkan siapapun,
Dan berupaya utk tetap berbagi,
Walau hanya dalam menyemangati satu sama lainnya😇😇😇
Be Wise 🙏🙏🙏🙏🙏
(Dedicated for “Yamadipati”, keep your spirit, kakak 💪💪)