Virus Corona mendadak melejit “naik daun”,
Seperti bintang film porno yg langsung ngetop di pasaran.
Setelah berhasil melumpuhkan Wuhan,
Sebuah kota di daratan Cina,
Dan akhirnya menyebar ke hampir seluruh pelosok dunia,
Plus menebarkan drama ketakutan di kalangan masyarakat awam.
Dan sampai jugalah ke Indonesia,
Negeri elok aman sentausa,
Gemah ripah loh jinawi.
Negeri yg dilalui garis khatulistiwa,
Di mana sinar matahari cukup memadai,
Utk diserap sebagai energi bagi tubuh manusia.
Namun agaknya,
Hal2 semacam itu secara otomatis kalah,
Dg berita2 “bombastis”,
Yg muncul di banyak media.
Apalagi setelah ditemukannya pasien pertama di Depok,
Yg positif terinfeksi virus COVID-19 itu,
Langsung semua orang seakan2 panik,
Menyalahkan Pemerintah yg dianggap terlalu “santuy” dalam menyikapi situasi yg terjadi.
Sampai2 akhirnya WHO pun mengirimkan surat permintaan utk pemberlakuan status “darurat”,
Bagi negeri ini.
Dan hebatnya,
Pemerintahan Jokowi tetap “kekeuh” berpegang pada “keputusan satu pintu”,
Yakni Presiden sebagai pengambil keputusan.
Dan memerintahkan seluruh jajaran kabinet berikut lembaga2 di bawahnya,
Utk saling bahu membahu mengatasi situasi yg memburuk.
Bahkan,
Usulan utk pemberlakuan “Lock Down” pun tidak dilakukan,
Dan ini menurut pendapat pribadi saya,
Menunjukkan keseriusan Pemerintah,
Utk menangani kondisi yg ada,
Dg sungguh2 dan tidak menimbulkan kepanikan yg berkelanjutan.
Walaupun,
Warga di bawahnya banyak yg protes,
Bahkan “menghujat” Pemerintah 😃😃
——————————
Entah mengapa,
Peristiwa ini sedikit mengingatkan saya pada tahun 1998,
Saat2 perekonomian Indonesia mulai “gonjang ganjing” akibat resesi dunia,
Dan IMF “memaksa” Presiden Soeharto utk menanda tangani perjanjian kerjasama hutang luar negeri.
Akibatnya apa?
Dollar langsung merosot turun,
Ekonomi semakin kacau,
Hutang luar negeri meningkat tajam,
Terjadi Krisis Moneter,
Dan masyarakat hilang kepercayaannya.
Puncaknya,
Adalah ketika Mahasiswa berdemo dan “memaksa” Soeharto turun dari jabatannya.
Memang sih,
Terlalu jauh saya berpikir atau membandingkan kedua peristiwa tersebut.
Virus Corona kan persoalan di bidang kesehatan,
Bukan keuangan.
Masa’ iya bisa segitunya memberi dampak buruk pada negeri ini?
Lho, kenapa tidak?
Bayangkan,
Jika Indonesia mengumumkan situasi genting,
Bahkan memberlakukan Lock Down.
Maka,
Bisa dipastikan dalam kurun waktu relatif lama,
Tidak akan ada orang asing yg berkunjung ke sini,
Pariwisata mati total,
Maskapai penerbangan bangkrut,
Dan secara otomatis akan berimbas kepada perekonomian negeri.
Akan banyak kesepakatan kerja internasional yg ditunda,
Dan akhirnya “pola akan kembali berulang”.
Akan ada tawaran hutang dari pihak asing,
Dg jumlah suku bunga yg gila2an,
Dan kita akan kembali “dijajah” oleh negara lain,
Dalam bidang ekonomi 😀😀
Ingat,
Indonesia saat ini sudah masuk sebagai salah satu negara maju,
Yg diperhitungkan oleh dunia luar,
Bahkan politik Jokowi yg “tidak mau tunduk dg kebijakan barat”,
Dirasa sebagai hantaman telak bagi negara2 yg selama ini menganggap Indonesia ini bangsa yg lemah dan mudah diperdaya 🤔🤔
Bayangkan,
Perjuangan selama 5tahun lebih,
Mosok mau dalam sekejap mata di”rebut” kembali oleh mereka,
Cuma karena isyu virus Corona saja?
Sementara di Wuhan sendiri,
Berangsur2 semua membaik,
Bahkan paramedis di sana mulai ditugaskan keluar negaranya,
Utk menolong negara2 lain yg masih membutuhkan😇😇😇
————————
Jujur,
Kita rasanya amat sangat perlu belajar kembali pada Cina,
Yg masyarakatnya taat pada protokol Pemerintahan,
Dan saling bahu membahu mengatasi keadaan.
Tidak seperti warga kita,
Yg masih banyak cari keuntungan sendiri,
Di balik derita orang lain.
Yg masih mempolitisasi setiap kejadian,
Dan mengaitkannya dg upaya menjatuhkan Pemerintahan.
Yg masih terus bangga dg kebodohannya,
Merasa diri yg paling pandai,
Padahal kenyataannya paling guoblok!! 😂😂😂
Dan satu hal lagi yg perlu diketahui,
Bahwa COVID-19 bukanlah virus yg mematikan.
Dari sekitar 70ribu kasus di dunia,
Jumlah pasien yg meninggal hanya sekitar 5ribu orang,
Itupun kebanyakan karena komplikasi dg penyakit lain,
Yg sudah diderita terlebih dahulu.
Dari 96kasus yg ditemukan di Indonesia,
Beberapa pasien sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah.
Dan coba bandingkan dg jumlah penduduk Indonesia yg ratusan juta jiwa
Apakah benar status “genting” perlu diberlakukan?
Sementara,
Masih ada penyakit lain yg diam2 sedang mengintai,
Yakni DBD,
Yg rasanya lebih mengerikan dibanding COVID-19.
Come on,
Indonesia mampu koq keluar dari kondisi ini,
Indonesia sanggup koq mengatasi masalah ini.
Asalkan media memberitakan segala sesuatunya dg obyektif,
Dan bukan sekedar cari sensasi.
Asalkan masyarakat mau bekerja sama,
Dan tidak selalu mau “menang e dhewe”.
Akhir kata,
Jaga kondisi badan masing2,
Yg paling tau ttg badan kita,
Sesungguhnya adalah kita sendiri.
Tetap waspada,
Tanpa menjadi panik.
Tetap berdoa utk yg terbaik bagi negeri ini 🙏🙏🙏
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3478724358807825&id=156483584365269