Indovoices.com –Beberapa waktu belakangan ini,
Perang dg mengusung label “budaya” dilancarkan,
Dg tujuan (awal) utk menangkis paham radikalisme ….
Setelah “kemenangan” didapat,
Dg dibekukannya salah satu ormas Islam yg dianggap radikal,
Koq sepertinya pada akhirnya,
Arah tujuan nya jadi “ngawur”???
Tagar dg tulisan “kembali kepada budaya Nusantara” digemakan,
Berbarengan dg peng”kultus”an konde dan sanggul,
Serta kebaya dan kain sebagai “trade mark” nya busana Nusantara.
Dan seakan pakaian yg mencirikan keyakinan tertentu,
Langsung dicap sebagai “bukan budaya asli Nusantara”.
Pada akhirnya,
“Perang”nya koq jadi kebablasan??? …
Menganggap diri yg paling “berbudaya Nusantara”,
Dan menganggap yg tak sepaham,
Adalah orang2 yg harus di”musuh”i??? 😂😂😂
————————–
Minggu lalu saya sempat melihat sebuah dokar yg ditarik seekor kuda,
Berputar2 di daerah tempat saya tinggal.
Dan ternyata kendaraan “jadul” tersebut,
Jadi sebuah hiburan keluarga yg murah meriah.
Mereka yg belum pernah merasakan sensasi naik dokar,
Dg tanpa ragu langsung mencegat,
Dan mengajak anak2nya menikmati piknik keliling kampung dg hanya membayar 10ribu rupiah.
Nyatanya,
Dokar itu akhirnya jadi hiburan yg ditunggu2…
Anak2 berebut naik,
Dan orang tuanya pun tak mau kalah … 😉😉😉
—————————
Dokar adalah salah satu bentuk kebudayaan di bidang transportasi,
Yg kemudian seiring perkembangan jaman serta teknologi yg semakin canggih.
Kuda yg tadinya dipakai sebagai alat transportasi yg menarik kereta ,
Digantikan oleh mesin buatan pabrik.
Sama halnya dg becak,
Yg akhirnya tergusur karena dianggap tidak “manusiawi”.
Mosok menungso ngangkut menungso?? …
Dokar dan delman pun oleh para aktivis penyayang hewan,
Dianggap sebagai salah satu bentuk eksploitasi terhadap binatang,
Dan “wajib” utk dihentikan,
Utk digantikan dg kendaraan yg lebih “hewaniwi” (mengangkat derajat dan martabat seekor hewan 😉😉)
Kembali ke soal costum budaya Nusantara,
Dari jaman dulu pun sebenarnya sudah ada yg namanya penutup kepala,
Hanya saja bentuknya sebatas selendang,
Atau kain yg diselempangkan menutupi rambut dan kepala seorang perempuan.
Seiring waktu berjalan,
Banyak perempuan yg mulai bekerja,
Bukan hanya dari rumah saja,
Tapi sudah masuk ke bidang industri.
Penggunaan kain sebagai penutup kepala,
Lama-kelamaan dirasa agak “ribet” dan mengganggu gerak mereka,
Yg dituntut harus gesit dan sigap.
Lalu,
Muncullah penutup kepala,
Yg kemudian disebut dg “jilbab”,
Yg lebih praktis.
Di mana rambut tertutup semua,
Dan tidak perlu setiap saat membenahi kain / selendang yg jatuh terjuntai …
Kebetulan,
Di salah satu agama ada keyakinan utk menutup rambut,
Sebagai upaya proteksi diri.
Nah,
Klop lah di sini,
Akhirnya jilbab pun dianggap sebagai “trade mark” agama tersebut.
Padahal,
Semua terjadi hanya dg kebetulan saja ….
——————————-
Jadi,
Apa ada hubungannya antara konde / sanggul dan jilbab,
Dengan kecintaan terhadap budaya Nusantara??? …
Saya rasa,
Semua bukan tergantung pada costum yg dipakainya.
Namun kembali kepada jiwa,
Dan hatinya,
Sampai di mana seseorang bisa menerima adanya perbedaan,
Seperti yg tertera di pita putih Burung Garuda,
Yg bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Tidak semua yg berbusana Muslim,
Berarti tidak menghormati budaya Nusantara ….
Sebagaimana halnya,
Tidak selamanya yg berbusana Nasional,
Adalah mereka yg berjiwa Pancasila.
Bisa jadi hanya sekedar “costplay” semata,
Who’s know?? …
Come on,
Open your mind … 😊😊
.
.
.
.
Jangan memandang segala sesuatu,
Hanya dari satu sisi saja …
Jangan gampang memusuhi,
Hanya karena mereka tak sepaham dg kita …..
Apakah kita memang sudah lebih baik ketimbang mereka??
Atau jangan2 malah sebaliknya,
Kita lah yg lebih brengsek,
Dibandingkan mereka 😝😝😝😝
Katanya manusia Pancasila,
Lha koq maune menang e dhewe??? ……
Sungguh demi Tuhan,
Sampeyan2 itu super “nggilani” 😊😊😊
Macam “maling teriak maling” saja,
Bilang paling ber Pancasila,
Tapi tidak bisa menerima perbedaan yg ada di bumi Indonesia ….
Ingat yaa,
Kita ini menjadi indah dan unik,
Karena adanya perbedaan 💐💐💐
Salam Bhinneka Tunggal Ika,
Tan Hana Dharma Magrwa …
Salam keberagaman Nusantara,
Salam Indonesia Raya 🙏🇮🇩🇮🇩🇮🇩