Indovoices.com –Pendiri Microsoft, Bill Gates, menyebut bahwa orang perlu diberikan vaksin virus corona lebih dari sekali untuk membuat diri mereka kebal dari SARS-CoV-2. Menurutnya, dosis ganda tersebut diperlukan untuk lebih dari 7 miliar vaksinasi di seluruh dunia.
Gates, bersama dengan istrinya Melinda, saat ini menjalankan yayasan Bill & Melinda Gates Foundation yang menyumbang 300 juta dolar AS untuk membantu mengatasi pandemi virus corona di seluruh dunia. Dana tersebut digunakan untuk membantu menemukan vaksin corona, membatasi penyebarannya, serta meningkatkan deteksi dan perawatan pasien.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi CBS, Gates mengatakan bahwa vaksin virus corona memerlukan upaya global. Selain dosis ganda, kata Gates, vaksin tersebut juga perlu diberikan hingga 70 persen populasi di dunia.
“Tidak ada satu pun vaksin pada saat ini yang kelihatannya akan bekerja dengan dosis tunggal,” kata Gates dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi CBS, Rabu (22/7).
“Jika apa yang Anda coba lakukan adalah memblokir semua transmisi, maka Anda perlu mendapatkan cakupan 70-80 persen secara global. Jadi itu angka yang luar biasa besar,” sambungnya.
Menurut laporan Fox News, komentar Gates tersebut muncul setelah pengembang vaksin virus corona memperingatkan bahwa vaksin tersebut mungkin tidak memberikan kekebalan penuh setelah diberikan hanya dengan satu dosis saja. Suntikan vaksin lebih lanjut perlu diberikan satu bulan setelah seseorang mendapatkan dosis vaksin yang pertama, dengan suntikan dosis lanjutan beberapa tahun kemudian, kata para ahli.
Menurut Barry Bloom, seorang ahli imunologi dan profesor kesehatan masyarakat di Harvard T.H. Chan School of Public Health, hampir semua pengembang vaksin mempertimbangkan dua suntikan dalam vaksin yang mereka buat.
“Sejauh yang saya ketahui, dengan satu set pengecualian, semua pengembang vaksin terdepan sedang mempertimbangkan dua suntikan,” kata Bloom kepada USA Today. “Satu-satunya pengecualian adalah Merck, yang pekan lalu mendorong dua vaksin, yang masing-masing diharapkan akan menjadi vaksin satu kali pakai.”
Berdasarkan data yang dihimpun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Senin (27/7), saat ini ada 25 pengembang vaksin yang telah menguji vaksin buatan mereka kepada manusia.
Dari 25 pengembang tersebut, empat pengembang di antaranya sedang menjalani tahap uji klinis fase ketiga sebelum evaluasi akhir apakah vaksin mereka aman dan efektif digunakan atau tidak. Keempat produsen vaksin yang sedang menjalani uji klinis fase ketiga terdiri dari Moderna, Sinopharm, Sinovac, dan AstraZeneca.(msn)