:: Berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan Surya Bahari, Cituis, Tangerang ::.
Kamis, 05 Desember 2019.
Tiba2 seorang kawan yg sama2 hobby motret,
Om Endang Kusnadi,
Mengajak saya hunting ke Tanjung Kait, Tangerang.
Mumpung cuaca cerah,
Maka tanpa pikir panjang,
Saya terima ajakannya.
Kami berangkat dari rumah Pamulang dengan mengendarai sepeda motor kira2 jam 7:30 WIB,
Dan sampai di lokasi sekitar jam 10:30 WIB.
Cukup jauh juga perjalanan yg kami tempuh,
Kurang lebih 50km,
Melewati BSD, langsung lurus ke Tangerang, lalu ambil arah belakang bandara Soekarno Hatta, sebelum akhirnya berbelok menuju arah Tanjung Kait.
Jujur,
Walau saya sebelumnya pernah berkunjung ke Tanjung Kait,
Kira2 5 (lima) tahun yg lalu.
Tapi kunjungan ke Tempat Pelelangan Ikan ini,
Adalah kunjungan yg pertama.
Sampai di sana,
Saya langsung mendapat suguhan laut lepas,
Dg kapal2 nelayan yg sedang bersandar,
Maupun baru tiba dari melaut.
Suasana lelang masih ramai,
Karena lelang di sini dilaksanakan setiap hari,
Biasanya dimulai dari jam 7:00 – 15:00 WIB.
Ikan2 segar yg baru didapat dari laut,
Biasanya tanpa melalui proses frozen,
Langsung masuk ke dalam pelelangan.
Sebagian lagi,
Biasanya oleh para nelayan disisihkan,
Utk dibuat ikan asin.
Nah,
Di sini juga merupakan salah satu desa yg memproduksi ikan asin lo.
Sempat saya melihat proses pembuatannya,
Yaitu setelah dibersihkan,
Ikan2 itu dibelah dua dan dijemur.
Jika cuaca panas,
Biasanya selesai dalam setengah hari.
Namun,
Bila mendung bisa memakan waktu seharian utk menjemurnya.
Selain itu,
Ikan2 yg didapat oleh nelayan juga dikirim ke pulau2 yg ada di sekitarnya.
Di sini juga terdapat dermaga penyeberangan,
Biasanya kapal2 ini mengangkut bahan2 kebutuhan pokok,
Utk penduduk yg tinggal di pulau2.
Tapi,
Mereka juga mengangkut penumpang yg ingin ikut ke pulau.
Biasanya tarif utk 1 (satu) orang nya dikenakan Rp. 35.000,- (tiga puluh lima ribu rupiah) utk sekali jalan.
Penduduk di sini ramah dan sangat bersahabat.
Banyak cerita yg saya dapatkan,
Berkaitan dg kehidupan sehari-hari mereka.
Salah satunya,
Adalah laut yg semakin dangkal,
Karena banyaknya sampah yg terbawa gelombang.
Jika dibiarkan,
Ikan2 akan banyak yg mati karena sulit bernafas di dalam air.
Di sana juga ada pasar ikan,
Jadi jika pengunjung yg hendak berbelanja ikan enggan ikut lelang,
Bisa berbelanja di pasar nya.
Harganya juga relatif murah koq,
Dan tentunya masih bisa ditawar.
Nah,
Buat yg ingin berburu ikan segar,
Juga cumi, udang, kerang, dll.
Dg harga yg relatif murah,
Sekaligus berwisata,
Lokasi ini kayaknya cocok utk jadi pilihan deh ….
Mari makan ikan,
Mari kita bantu para nelayan Indonesia,
Utk meningkatkan kualitas kehidupannya agar menjadi lebih baik.
Salam cerdas Indonesia,
Salam Indonesia Raya …