Indovoices.com – Suasana malam minggu di Stadion Pakansari, Bogor pada 29 Juni 2019 nampak berbeda. Terlihat panggung berukuran sedang dengan dilengkapi hiasan lampu LED dengan layar digital berdiri di tengah ramainya pasar malam saat itu.
Warga yang sejak sore telah memenuhi lokasi pun tampak penasaran dan mulai memadati sekitaran lokasi, seiring kerasnya hentakan musik dan gemerlap lampu sorot yang memancar dari tempat pagelaran.
Begitulah keramaian di SINKRONESIA#2 yang digelar oleh Direktorat Kesenian, Ditjen Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebuah pertunjukan musik digital/eksperimental yang dikolaborasikan dengan seni visual, LED dance, serta seni cahaya ini dibawa ke ruang publik di mana sebelumnya relatif belum dikenal secara luas. Oleh sebab itu, karya seni media ini perlu dibawa ke ruang publik. Semakin mudah aksesnya, semakin terbuka animo dan minat masyarakat untuk mengapresiasi karya seni tersebut. Melalui ruang publik penyebaran informasi mengenai apa itu seni media menjadi mudah karena masyarakat secara langsung dapat berinteraksi dengan seni media itu sendiri.
Melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Pemuda dan Olahraga, Kemendikbud pun berupaya mengimplementasikan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan. Di mana menurut Direktur Kesenian, Restu Gunawan, salah satunya adalah memanfaatkan ruang publik untuk berkebudayaan.
Tak hanya itu, kali ini dengan berkolaborasi bersama musisi Andy Ayunir, Didi AGP, dan ArtMoment Dancer diharapkan dapat lebih menarik perhatian warga sekitar.
“Kalau kaitannya dengan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan, Ini bagaimana memanfaatkan ruang publik untuk berkebudayaan,. Supaya kita (kesenian) bisa lebih dekat dengan masyarakat,” tutur Restu.
Ia juga menambahkan bahwa melalui acara seperti ini diharapkan ke depannya akan terbentuk ekosistem yang terdiri dari seniman, komunitas, masyarakat, dan pemerintah yang bekerja sama menjadikan kebudayaan ini milik bersama. (Aji Shahwin/Erika Hutapea).