Tangis buatku
semacam penghinaan
Untuk kisah teramat pilu yang kamu miliki
Ku tau
anak-anak tak pernah memilih orang tua
Yang kamu panggil mama papa
Saat semalam ibumu pergi meninggalkanmu
untuk selama-lamanya
di rumah kontrakan sempit yang kalian tinggali selama ini
Karena penyakit kanker rahim yg
menggerogoti tubuhnya selama setahun sudah
Ayahmu,
Antara ada dan tiada
Dia juga tak
di sisimu
untuk menghibur atau menangis
Tak satupun darimu menangis,
Seperti layaknya anak-anak lain
Kamu kadang tersenyum, beberapa saat kemudian diam, sambil menatapi tamu-tamu yang datang memadati rumahmu..
satu satu hanya duduk di samping jenasah ibu
sambil sesekali menikmati penganan yg diberikan keluarga
Beberapa kali mati lampu hari itu di kotamu
Itukah isyarat belasungkawa alam buat penderitaanmu?
ayahmu, arrghh
Di kota lain,,
Dalam penjara
Karena menabrak orang
hingga mati
Dan tak kurang lagi sengsara yang dunia berikan padamu
Mereka bilang
ada paman yang membantu
Ibumu, saat dia sakit
merawat dia dan menjaga kamu bertiga
Tapi mengapa
jahanam itu
Ya jahanam terkutuk itu!!!
menambah racun pada hidupmu
Yang sudah teramat pahit
Lacurpun tak terelakkan
Di bawah matahari
Dia tidak menjagamu
Dia merayumu, dia menggagahimu!
oh Tuhan!
Lebih dari tulah
Jahanam itu telah
Menorehkan noda tak terhapus
Di jiwa putihmu
memberi sayatan sembilu
Nyaris tak terobati
Di sisa hidupmu!
Terlalu ngilu hatiku
Kutakmampu lagi menyebut kejahatannya!
Kini dia telah menghilang, ditelan bayang kematiannya
sendiri
Keadilan apa yg berhak kamu miliki
Siapa sudi bela rasa
Menawarkan asa padamu gadis-gadis cilik
Renungku..
Pedih, lara , perih, luka, duka
Bagai tiada akhir
Saat ini pasti
Tnggal kamu bertiga
Yang kutak tau
Siapa yang menjagamu hari ini dan esok
Siapa yang menjamin
asa boleh
tetap ada di dada
untuk sebuah cita cita
di ujung jalan
*** Tuhan, kumohon
tolong hapus smua sengsara 3 gadis kecil ini… amin
Penulis: Olinh