“Saya tidak tahu,
Akan diberi hidup oleh Tuhan sampai umur berapa.
Tetapi permohonanku kepada Nya ialah,
Supaya hidupku itu hidup yang manfaat.
Manfaat bagi Tanah Air dan bangsa,
Manfaat bagi sesama manusia.
Permohonanku ini saya panjatkan pada tiap-tiap sembahyang.
Sebab,
Dialah Asal segala Asal.
Dialah “Purwaning Dumadi”
(06 Juli 1957)
_____________________________________
“Siang dan malam,
Kegandrungan saya hanya ingin mengabdi kepada Tuhan,
Mengabdi kepada Tanah Air dan bangsa,
Menyumbang kepada Revolusi,
Menyumbang kepada pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat”
(1960)
_____________________________________
“Di dalam cita-cita politikku,
Aku ini nasionalis.
Di dalam cita-cita sosialku,
Aku ini sosialis.
Di dalam cita-cita sukmaku,
Aku ini sama sekali theis.
Sama sekali percaya kepada Tuhan,
Sama sekali ingin mengabdi kepada Tuhan”
(1947)
_______________________________________
Dan perjalanan pagi saya hari ini bersama Bapak,
Semakin membuka wawasan kecintaan saya,
Pada negeri ini …
Kibaran sang Merah Putih,
Di awal hari yang indah …
Seakan sebuah lecutan maha dahsyat,
Yang saya rasakan,
Sebagai pemicu semangat untuk lebih mencintai negeri ini,
Untuk jangan pernah berhenti melakukan yang terbaik,
Yang bisa saya lakukan ….
“Ndak usah peduli dengan yang diomong orang lain,
Kowe apik opo elek,
Wong tetep akan ngomong sing aneh2 …
Mbok jar ke wae,
Mengko rak meneng dhewe,
Yen kowe iso buktikan”.
“Buktikan opo, Pak?? …”
“Ya buktikan,
Yen kowe ora cuma pinter omong tok,
Tapi yo iso kerjo …
Contoh Pakde mu kuwi lo,
Kalem,
Ora nanggepin omongane wong sing gak genah,
Tapi tetep kerjo dan kerjo terus …..”
(Dedicated for “Bapak” Ir. Soekarno – Founder Father of Indonesia)
Al Fatihah ….
@Pelosok kecil bumi Parahyangan
Penulis: RR. Diah Mustika Sari