Setelah semalam diajak berkeliling Bandung dengan Bapak,
Pagi tadi justru saya dibangunkan dengan tepukan di pundak saya …
Padahal belum lama juga mata saya terpejam.
“Kae lo,
Nang ngarep petani lagi panen …
Kowe koq turu to,
Mbok melu mrono …”
Astagaaaa, Bapak ….
Kadang doyan amat gangguin waktu tidur saya,
Yang cuma berapa jam saja setiap harinya …
Segera saya mandi,
Dan menyeberang jalan,
Menuju area sawah yang sedang panen ….
Sepertinya,
Mereka di sana sudah menantikan kedatangan saya …
“Nah, ini yang ditunggu-tunggu baru datang,”
Ucap mereka saat saya bergabung.
Tetiba saya ingat Bapak,
Pasti ini ulah keisengan Bapak deh …. ??
Bapak memang terkadang suka iseng sekali …
Lalu kami bercanda,
Mereka tertawa saat melihat saya hampir terjatuh di pematang sawah,
Karena mengejar embun pagi …
“Sini, Non …
Ikut sarapan bareng kami ..
Menu sederhana,
Sayur labu,
Goreng tahu,
Sambal terasi,
Kerupuk dan lalapan …
Dan itu nikmat sekali ….
Sungguh,
Bapak selalu mengajarkan kepada saya,
Bagaimana bersikap sebagai pimpinan yang merakyat ….
Bukan sekedar menganggap mereka,
Sebagai rakyat,
Yang berada di bawah kepemimpinannya …
Tetapi menjadi bagian dari sebuah bangsa besar,
Bangsa yg akan terus berkembang,
Untuk menjadi salah satu negara hebat di muka bumi ini ….
(Dedicated for “Bapak” Ir. Soekarno – Founding Father of Indonesia)
Al Fatihah. …