Oleh : Dan’s
Engkau Sengkuni masa kini,
Lagi kulihat dibawah langit, Orang tua mengadu domba. Sepertinya dia sedang “sakit”, Nyinyirin orang jadi hobinya.
Engkau sengkuni masa kini,
Sudah tua makin menjadi. Hasut sana cela sini, buat kacau di muka bumi. Angkat Presiden dilengserkan lagi, kok katanya tokoh reformasi
Engkau sengkuni masa kini,
Presiden dibilang lurah, Padahal Sengkuni lebih parah. Jakarta Jogja jalan kaki, lepas janji namun berkilah. Maklumlah, Sengkuni penghasut bayaranya murah..ha..ha..ha..?
Engkau Sengkuni masa kini,
Sejatinya sudah uzur, tapi hasutannya masih sangat manjur. Lihat saja yang disuruh sujud syukur. Yang sujud kalah, Sengkuninya kabur..ha..ha..ha
Sengkuni sudah pernah njago lurah, Kalah telak satu putaran. Mangkanya sudahlah, mbah! Negara biar Pakdhe yang pikirkan..ha..ha..ha
Engkau Sengkuni masa kini,
Kasih PIN anti korupsi, malah sekarang dimusuhi. Penegak hukum dicaci maki, Buni Yani Malah dilindungi ha..ha..ha
Engkau Sengkuni masa kini,
diduga dapat uang korupsi alat kesehatan, enggak seberapa namun lumayan. Anggap saja uang pensiun, Sengkuni lupa, maklum lah sudah pikun ha..ha..ha
Engkau sengkuni masa kini,
Jangan pilih pemimpin kafir, Kata Sengkuni punya hasutan. Eh…Anaknya maju dia ga mikir, Sepertinya ini kegendhengan..ha..ha..ha
Selamat gendheng!!
NB : Ini kisah dibawah langit bumi datar, di bumi bulat enggak ada, mohon maaf jika ada kesamaan kasus dan nama itu hanya kegendhengan penulis…