Indovoices.com –Presidential Lecture yang diikuti oleh 6.198 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari seluruh kementerian pada Rabu pagi (24/7/2019) di Istana Olahraga Gelora Bung Karno (Istora GBK), Jakarta, memberikan kesan tersendiri bagi CPNS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang hadir. Meskipun Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berhalangan hadir dalam acara tersebut, namun para CPNS tetap mendapat kesan mendalam dari pembicara utama, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan pembicara lainnya.
Sebanyak seratus orang CPNS Kemendikbud hadir mewakili 537 orang CPNS Kemendikbud lainnya yang tidak ditugaskan hadir secara langsung. Meski begitu, bagi yang tidak hadir tetap diwajibkan untuk menyaksikan Presidential Lecture melalui tayangan siaran langsung di televisi atau live streaming.
Asep Awaludin Gozali, CPNS Kantor Bahasa Banten, mengungkapkan dirinya terkesan saat Jusuf Kalla menyampaikan pesan bahwa CPNS kini menjadi penanda birokrasi yang lebih baik ke depannya. “Paling membuat saya termotivasi adalah Bapak Jusuf Kalla. Pak JK berpandangan CPNS hari ini, yang masih muda, masih (usia) 21 sampai awal 30-an menjadi awal baru Indonesia, awal baru birokrasi kita agar lebih baik lagi,” tutur Asep.
Pesan lain yang melekat menurut Asep adalah pentingnya untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dalam bidang teknologi informasi. “Di bidang pemerintahan, kita yang harus mengikuti kehidupan masyarakat dalam tugas kita memberikan pelayanan. Pelayanan tidak harus bersentuhan dengan masyarakat, bisa memanfaatkan teknologi informasi tersebut,” ujar Asep.
Kesan lain diperoleh Maryke Ruhulessin, CPNS Badan Pengembangan Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Provinsi Maluku. Pengalaman mengikuti Presidential Lecture baginya adalah sebuah pengalaman luar biasa yang tidak terbayangkan sebelumnya.
“Perasaan saya luar biasa senang karena saya dari timur, baru pertama kali saya ikut kegiatan seperti ini. Banyak hal yang saya dapatkan, masukan untuk kinerja kami dari Maluku,” ujarnya. Pesan yang Maryke paling ingat adalah, agar ia dan rekan-rekan CPNS lainnya tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai masalah dalam bekerja.
Dari pembicara inspiratif, Wishnutama, yang berhasil memimpin sebuah stasiun televisi besar di Indonesia, Maryke belajar bahwa yang terpenting dalam mengatasi tantangan atau permasalahan dalam bekerja adalah cara menghadapinya. “Kami CPNS mempunyai berbagai tantangan ke depan, harus menghadapi berbagai masalah yang datang kepada kami, bagaimana cara kami menghadapinya. Tantangan baru dihadapi dengan inovasi-inovasi terbaru,” tutur Maryke.
Presidential Lecture tahun ini adalah kuliah umum kedua yang diberikan kepada CPNS yang telah lulus seleksi. Presidential Lecture menjadi bekal bagi pegawai pemerintah dalam menjalankan program prioritas untuk pertumbuhan dan pembangunan. (kemendikbud)