Indovoices.com – Selasa sore (6/11), bertempat di Wisma Negara, Jakarta, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono bersama Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam rangka kerja sama pemeliharaan/perawatan satwa, tanaman, dan kehutanan di lingkungan Istana Kepresidenan.
Mengawali sambutannya, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Seskemensetneg) Setya Utama yang mewakili Menteri Sekretaris Negara mengungkapkan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi ini merupakan kali pertama dilakukan. Lebih lanjut Seskemensetneg menerangkan kerja sama dengan perguruan tinggi nantinya diharapkan tidak hanya dalam pemeliharaan hewan dan tanaman tapi juga pemeliharaan benda-benda budaya di lingkungan Istana Kepresidenan.
“Alhamdulillah sore ini kita bersama-sama menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Sekretariat Presiden dengan IPB, ini adalah yang pertama kali. Saya sudah mendengar beberapa waktu yang lalu ide-ide ini untuk bekerja sama antara kita dengan perguruan-perguruan tinggi bukan hanya di bidang pemeliharaan hewan-hewan yang kita pelihara di istana-istana, tapi juga terkait dengan pemeliharaan benda-benda budaya yang ada di kita, dan alhamdulillah sore ini bisa terlaksana,” terang Setya.
Sejauh ini, pihak IPB dianggap memiliki keilmuan dan para ahli yang tepat dan telah membantu Istana memelihara hewan seperti kuda dan rusa. Ke depannya kerja sama yang akan dilakukan fokus kepada pemeliharaan benda-benda di Istana yang berjumlah sangat banyak, terutama lukisan-lukisan yang mungkin perlu konservasi dan pemeliharaan yang lebih baik lagi.
Senada dengan Seskemensetneg, dalam sambutannya Kasetpres menyampaikan bahwa Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) memiliki beberapa lokasi istana kepresidenan yang tentunya perlu pengembangan dan perawatan yang tidak bisa dilakukan sendiri. “Saya sangat bangga dan tentunya memudahkan kami dalam ke depan menata atau merawat barang milik negara, baik itu yang bergerak ataupun tidak terutama istana-istana kepresidenan dan ini menjadi kewajiban kami,” kata Kasetpres.
Selanjutnya pihak Istana pun akan dengan terbuka menyambut para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dan menggunakan fasilitas yang ada di Kemensetneg. “Kami juga terbuka apabila jajaran mahasiswa-mahasiswi dari IPB ingin menggunakan fasilitas dari Sekretariat Negara (Kemensetneg) baik itu di jajaran kami maupun di bawah Pak Sesmen dan ini menjadi kewajiban kami untuk membantu siswa-siswa itu supaya bisa melihat langsung, bisa menggunakan ini untuk uji coba. Bisa menggunakan fasilitas kami untuk kegiatan pembelajaran di IPB,” tandas Heru.
Pihak IPB yang diwakili oleh Rektor IPB sangat antusias menyambut kerja sama antara IPB dengan Kantor Sekretariat Presiden. Hal ini merupakan rintisan yang tepat dalam rangka untuk bersinergi memobilisasi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki untuk menjaga dan merawat istana yang lokasinya ada di beberapa tempat di Indonesia.
Sebagaimana diketahui Istana Kepresidenan ada di beberapa kota yaitu Istana Kepresidenan Jakarta yang terdiri atas Istana Merdeka dan Istana Negara, Istana Kepresidenan Bogor, Istana Kepresidenan Yogyakarta, Istana Kepresienan Cipanas, dan Istana Kepresidenan Tampaksiring di Bali.
Rektor IPB, Arif Satria memaparkan bahwa banyak hal yang dapat dilakukan terkait soal lanskap dan mendiagnosis kondisi pohon-pohon yang ada di lingkungan Istana Kepresidenan karena IPB telah memiliki USG pohon.
“Banyak hal yang bisa kita kerjakan terkait soal lanskap pengembangan pengelolaan lanskap dan mendiagnosis kondisi pohon-pohon yang ada di Istana, kami ini sudah memiliki USG pohon. Jadi kalau ada USG tubuh bisa mendeteksi yang ada di tubuh, kami punya alat untuk mendeteksi pohon, ini isinya apa, kekuatannya sejauh mana sehingga itu bisa sebagai langkah kita untuk mengantisipasi ketika terjadi angin supaya tidak tumbang dan sebagainya. Terus terang di IPB sedang melakukan audit pohon dari pohon besar kita audit semua, melihat kondisi jangan sampai ketika ada angin dan hujan akan rubuh,” jelas Arif.
Arif berharap kerja sama ini akan bersifat sangat luas dan bisa segera berlanjut dengan memorandum of agreement atau perjanjian kerja sama sehingga bisa langsung diterapkan di lapangan. IPB yang baru saja menerima penghargaan dari Komisi Infomasi Pusat sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang terbaik dalam keterbukaan informasi publik sangat menginginkan segala sesuatu yang IPB lakukan bermanfaat bagi negara dan publik.
Turut hadir dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman yakni para Deputi dan Staf Ahli di lingkungan Kemensetneg, Dekan dan Civitas IPB, serta para tamu undangan lainnya. (REF – Humas Kemensetneg)