“Saat ini tengah diselesaikan Venue Squash karena pembangunanya di GBK baru diputuskan Februari 2018. Selain itu dibangun gedung parkir, Cofftea House dan penataan kawasan termasuk trotoar, toilet dan 3 mushola, ditargetkan selesai 30 Juni 2018,” kata Basuki saat melakukan pengecekan untuk memastikan kesiapan venue dan penataan kawasan di Kompleks GBK, Senayan, Jakarta.
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo telah meresmikan renovasi beberapa venue di komplek GBK, yakni Lapangan Hoki I, Lapangan Sepakbola A/B/C, Lapangan Panahan, Stadion Renang (Aquatic), Stadion Utama, Lapangan Tenis, dan Istana Olahraga (Istora).
Venue yang sudah selesai dan siap diresmikan yakni venue basket, softball, baseball, lapangan basket 3 on 3, lapangan rugby dan stadion madya. Sementara bangunan Training Facility yang diberi nama sebagai GBK Arena juga sudah rampung dan siap diresmikan.
Dua venue tambahan lainnya yang dibangun Kementerian PUPR di Jakarta yakni Venue Layar dan Jetski di Pantai Ancol dan padepokan pencak silat di Taman Mini, menurut Basuki, akan selesai pada Juni 2018.
Selain di Jakarta, menurut Basuki, Kementerian PUPR juga membangun venue dayung dan shooting range di Jakabaring Sport City, Palembang yang juga telah rampung.
“Venue Dayung yang kita bangun di Palembang adalah yang terbaik di Asia. Demikian pula venue Jetski di Ancol. Sementara untuk venue lainnya dibangun dengan mengikuti standar internasional,” jelas Basuki.
Penyerahan prasarana dan sarana, serta penanda pelaksanaan Asian Games ke-18 di Kompleks GBK, lanjut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, akan dipusatkan di sekitar patung Bung Karno GBK.
“Monumen Bung Karno sudah selesai dan Insya Allah siap untuk diresmikan. Monumen ini secara simbolis akan menjadi penanda dimulainya Asian Games 2018,” tegas Basuki.
Mengenai pendanaan untuk pemeliharaan Kompleks GBK, Menteri Basuki mengatakan kepada pihak pengelola GBK bahwa semua venue didesain multi fungsi yang bisa menjadi sumber pemasukan, sehingga untuk pemeliharaannya bisa dilakukan secara mandiri.
Sebagaimana diketahui, pembangunan dan renovasi venue dan bangunan pendukung di Kompleks GBK dilaksanakan sejak tahun 2016, dengan anggaran secara keseluruhan mencapai Rp. 3,7 triliun.
Mengenai pendanaan untuk pemeliharaan Kompleks GBK, Menteri PUPR menyerahkan kepada pihak pengelola GBK. Ia menyebutkan, bahwa semua venue didesain multi fungsi yang bisa menjadi sumber pemasukan, sehingga untuk pemeliharaannya bisa dilakukan secara mandiri. (BKP Kementerian PUPR/ES)