Jakarta – Merosotnya prestasi tenis Indonesia di arena internasional dalam satu dekade terakhir menjadi sorotan tersendiri baik oleh mantan atlet, pengamat olahraga, maupun masyarakat pecinta olah raga raket paling populer di dunia ini. Di bawah kepemimpinan Rildo Anwar sebagai ketua umum periode 2017-2022, PP PELTI berusaha melakukan pembenahan.
“Kabar PELTI baik-baik saja. Sekarang PELTI sedang berbenah untuk membuat perubahan agar tenis lebih semarak, lebih digemari lagi, & pemain-pemain tenis lebih banyak lagi,” tutur Deddy Prasetyo, pelatih tenis nasional yang juga menjabat sebagai wakil ketua Bidang Pembinaan PP PELTI saat menjadi narasumber disebuah acara talkshow di stasiun radio Sonora FM hari Selasa (14/8).
“Saat ini pemain top kita di putra ada Christopher (Rungkat)& David Agung (Susanto). Di putri ada Aldila (Sutjiadi) & Beatrice Gumulya. Dan masih banyak lagi di bawah-bawah ini pemain yang bagus-bagus. Ini yang mau kita angkat. Rencananya tahun depan setelah Asian Games 2018 Palembang, kita akan mulai menggarap pemain-pemain lapis kedua,” tambah pria yang memiliki klub tenis Detec (Deddy Prasetyo Tennis Academy) ini.
Disinggung tentang peringkat petenis Indonesia yang saat ini masih jauh dari level elit dunia, Deddy pun mengutarakan pendapatnya. “Karena selama ini anak-anak kurang bertanding. Kita bisa liat dari jumlah turnamen yang dimainkan. Jumlah matches yang mereka mainkan di turnamen internasional itu kalah sama anak-anak umur 15-16 tahun. Nah, itu sebabnya mereka stuck. Tidak bisa berprestasi lebih tinggi. Oleh karena itu PP PELTI memfasilitasi mereka dengan banyak turnamen. Sekarang mulai kelihatan trendnya setelah 6 bulan. Mulai meningkat semua. Dila dua kali juara di (turnamen ITF 15K) Solo -tunggal- & Jakarta -ganda-. David yang biasanya (kalah) first round kemarin bisa ke quarterfinals (turnamen ITF 15K Jakarta). Masuk final juga untuk doublesnya. Jadi trendnya mulai membaik. Mudah-mudahan tahun depan akan semakin bagus lagi.”
Perbaikan yang dilakukan juga mencakup pengembangan ground work. “PELTI saat ini juga berusaha membangun infrastruktur komunikasi dengan masyarakat lewat IT –Information Technology-, social media, & edukasi. Baik itu mengadakan seminar-seminar untuk pelatih maupun dalam bentuk video kepelatihan yang kami upload di website resmi PELTI,” pungkas ketua Sub Bidang Pengembangan Komunikasi PP PELTI, Wilson Hidayat.
Dengan segala usaha yang sedang dilakukan oleh kepengurusan PP PELTI saat ini, tentu saja diharapkan dapat berdampak positif bagi prestasi tenis nasional itu sendiri. Sehingga dalam waktu dekat kita dapat menyaksikan kembali kiprah petenis-petenis Indonesia di panggung tenis dunia. Bravo PELTI, maju terus tenis Indonesia!
Dharu Kusuma Hady/PELTI