“Ini kan hari Pahlawan, 10 November. Suasana sejarah di tahun- tahun ’45, masa-masa perjuangan. Suasana itu yang tadi kenapa saya pakai pakaian ini,” jelas Presiden kepada wartawan usai mengikuti Gowes Bandung Lautan Sepeda di Kantor Gubernur Jawa Barat, Sabtu (10/11).
Mengenai semangat yang ingin digelorakan, Presiden Jokowi menegaskan itu adalah semangat untuk membangun negara, untuk terus membangun negara.
“Saya kira semangat-semangat pahlawan dulu juga sama. Semangat untuk merdeka setelah itu semangat untuk membangun negara, semangat untuk memajukan negara, semangat untuk membuat Indonesia maju. Semangat di situ,” jelas Presiden.
Sepeda Tanpa Rem
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menjelaskan bahwa sepeda yang dipilihkan ada beberapa, kemudian dipilih itu yang paling enteng, tetapi memang enggak ada rem.
“Yang tadi saya agak-agak mikir, agak groginya di situ, remnya. Enggak ada remnya, paling-paling tadi kalau misalnya jalan yang menurun tajam itu saya tubrukan ke trotoar mungkin biar berhenti,” cerita Presiden.
Alhamdulillah, lanjut Presiden, semua aman karena memang jalannya nanjaknya sedikit, turunnya juga sedikit.
“Kalau turunnya tajam, waduh, saya pilih turun saya tuntun, seperti itu,” cerita Presiden sambil tersenyum.
Saat acara tersebut, Presiden juga menceritakan bahwa dirinya belum keluar keringat karena hanya 5-6 kilometer.
“Enggak, ini tadi hanya 5 kilo-6 kilo. Engga keluar keringat terlalu. Kalau 30 kilo-40 kilo ya baru,” ujar Kepala Negara.
Di akhir pernyataan, Presiden menyampaikan kembali bahwa kontum yang digunakan mencerminkan semangat untuk memajukan bangsa ini, semangat untuk membuat negara Indonesia ini maju, semangat berinovasi, semangat berkreasi, semangat berkarya, dan semangat bekerja.
“Semangat ya semangat terus, semangat optimis. Semangat apa lagi? Semangat, pokoknya yang semangat, semangat, semangat semangat,” pungkas Presiden. (FID/AGG/EN)