Saat-saat memperingati Hari Pramuka sebagaimana HUT Pramuka ke-57 yang jatuh pada Selasa (14/8) ini, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku ingatannya jauh melayang saat dirinya masih menjadi siswa SD, SMP, hingga SMA.
Saat itu Seskab mengaku menjadi aktivis Praja Muda Karana (Pramuka), dan kebetulan menjadi Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) saat SMP dan SMA.
“Pengalaman di Pramuka lah yang membentuk jati diri, karakter, dan juga menempa seseorang, mulai dari kecil, mulai dari muda untuk bisa berorganisasi, dan sekaligus mengenal teman-teman sesama Pramuka. Saya merasa beruntung menjadi aktivis Pramuka sejak muda,” kata Seskab dalam wawancara di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Menurut Seskab, Pramuka sudah mendapatkan tempat yang sangat terhormat dan sangat baik di mata publik. Bahkan dalam pengamatan Seskab, sekarang ini banyak pemimpin-pemimpin yang dilahirkan dari organisasi Pramuka, karena dulu Pramuka itu semacam diwajibkan di sekolah, sehingga semuanya mengikuti Pramuka.
“Karakter ketika kita ikut perkemahan, kemudian ditempa dengan mengenal alam, lingkungan, sharing dengan teman-teman, terjun ke kegiatan-kegiatan bakti sosial dan lain sebagainya, itu hal yang sangat baik bagi anak-anak kita,” tegas Seskab.
Karena itu secara pribadi, Seskab Pramono Anung berharap Gerakan Pramuka ini terus digelorakan, karena inilah yang membentuk karakter anak-anak kita di kemudian hari.
“Mereka menjadi berjiwa gotong-royong, mempunyai empati sosial yang baik, kemudian juga bisa berorganisasi dengan baik,” ujar Seskab.
Ditambahkan Seskab, kalau orang Jawa bilang ada tepo seliro dan lain sebagainya, karena di Pramuka diajarkan itu, diajarkan disiplin, juga ketika harus tidur malam, bangun pagi, berolahraga bersama-sama. Sehingga karena itu, Seskab berharap, Gerakan Pramuka ini harus tetap digelorakan. (DNA/ES)