Mengenal Kunai, Senjata Naruto Yang Melukai Wiranto
Dalam kejadian penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, polisi berhasil menyita barang bukti berupa dua buah senjata tajam yang digunakan pelaku untuk melakukan penusukan tersebut.
Kedua buah senjata disebut berupa dua pisau kecil berwarna hitam-merah yang dikenal dengan istilah kunai, yakni sejenis senjata tajam berukuran kecil yang mirip dengan senjata ninja.
Senjata yang cukup populer ini tentu tidak asing lagi bagi penggemar serial Anime Naruto. Sang tokoh utama, Naruto dalam beberapa kesempatan terlihat memegang Kunai sebagai senjatanya walaupun kebanyakan bertangan kosong.
Dalam serial itu juga, diceritakan bila Kunai adalah senjata khusus milik Namikaze Minato yang merupakan Hokage ke empat dan digunakan sebagai rangkaian dengan Space–Time Ninjutsu: the Flying Thunder God Technique miliknya.
Namun senjata yang dimiliki Minato berbeda dari kunai standar umumnya, dimana milik Minato memiliki tiga bilah tajam, bukan satu, dengan tangkainya yang lebih tebal dari yang standar, berfungsi sebagai “penanda” untuk kemampuan teleportasi Minato.
Dilansir dari Wikipedia, Kunai adalah senjata yang dipergunakan untuk pertempuran jarak dekat, padahal sebenarnya senjata ini juga dapat dipergunakan untuk pertempuran jarak sedang dengan cara dilempar, layaknya pisau lempar atau shuriken (cakram kecil berbentuk bintang). Untuk pertempuran jarak dekat, kunai dipergunakan sebagai pengganti tantoo atau pedang pendek.
Dengan ukurannya yang pendek, sekitar 15-20 cm, menjadikan senjata ini mudah disembunyikan oleh pembawanya tanpa dicurigai. Walaupun sebenarnya ada juga yang berukuran besar. Kunai besar berukuran 35-48 cm disebut sebagai ‘daikunai’. Sedangkan yang kecil disebut sebagai ‘shokunai’. Berbahan dari besi, bukan baja/metal lain, senjata ini dibuat dengan murah dan tidak di-polish.
Kunai sendiri aslinya merupakan salah satu alat pertanian dan pekerja batu di Jepang dulu. Salah satu fungsi utamanya adalah membuat lubang di tanah untuk menaruh bibit ataupun untuk mencongkel. Kepopulerannya mulai meningkat saat dijadikan senjata oleh Ninja, yakni sebutan bagi golongan pembunuh bayaran di Jepang.
Salah satu ujung senjata Kunai, memiliki bilah sementara sisi lainnya memiliki lingkaran dengan lubang bundar. Senjata ini juga digunakan oleh para Ninja untuk menghancurkan pagar dan membuat lubang melalui dinding kastil agar dapat menyelinap. Jika dinding tidak cukup tebal, ninja dapat melobangi dinding menggunakan alat ini saja.
Berbicara soal kunai, tidak seru rasanya tanpa menyenggol sekilas soal Ninja. Tidak diketahui pasti sejarah kemunculan Ninja, namun berdasarkan perkiraan disebutkan bila Ninja telah ada sejak tahun 522 Masehi. Ninja ketika itu sejatinya bukanlah pasukan pembunuh, meski mereka dilengkapi dengan keterampilan seni bela diri ninjutsu dan berbagai senjata. Namun Tugas utama ninja adalah memata-matai dan mencuri dokumen rahasia.
Namun seiring perkembangan waktu, tugas Ninja mulai berkembang, tidak hanya sebagai mata-mata maupun mencuri dokumen rahasia namun tenaganya banyak disewa oleh para daimyo di Zaman Edo pada tahun 1600-an untuk membunuh saingannya. Di masa yang sama juga kepopuleran Ninja mencapai tingkat tertingginya.
Walaupun keberadaan Ninja dinilai sebagian orang sebagai karakter fiksi, namun kita dengan mudah bisa membeli senjata dan peralatan mereka di toko-toko daring dengan harga yang bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
Tokoh Ninja asli yang disebut-sebut suka menggunakan senjata ini, adalah Hattori Hanzo, salah satu Ninja yang terkenal di zaman Edo. Hattori menjadi pengawal sekaligus orang kepercayaan Tokugawa Ieyasu.
Fakta terakhir yang tidak kalah menariknya adalah, senjata Kunai yang dikenal dalam serial Anime Naruto, sang tokoh utama Uzumaki Naruto (うずまきナルト), dilansir dari SoraNews24.com, ternyata lahir pada 10 Oktober tanpa tahun. Tanggalnya bertepatan dengan tanggal terjadinya penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto.
Demikianlah sekilas fakta-fakta tentang Kunai, semoga pembaca tidak berkunai-kunai (kunang-kunang) membacanya.
Untuk membaca tulisan saya lainnya, silahkan klik di sini