Bila sebelum-sebelumnya saya menceritakan mengenai kisah kehidupan Ahok yang difilmkan melalui film dokumenter, maka kali ini kisah kehidupannya akan benar-benar diangkat ke layar lebar. Meskipun belum diketahui tanggal pasti penayangannya, namun direncanakan film tersebut akan ditayangkan akhir tahun ini juga.
Kabar tersebut diumumkan oleh tim Ahok melalui Instagram @basukibtp, Rabu 5 September 2018. Pembuatan film itu diangkat dari buku yang ditulis oleh Rudi Valinka dan disutradarai oleh Putrama Tuta.
“Terima kasih kepada cast dan crew yang telah bekerja keras membuat film A MAN CALLED AHOK. Sebuah film tentang hubungan seorang anak dan ayah dalam mewujudkan mimpi dan visi,” demikian keterangan dari Ahok.
Film perdana ini disebutkan akan bercerita mengenai hidup Ahok di Belitung Timur.
“Semoga film perdana tentang hidup saya di Belitung Timur ini bisa menjadi inspirasi dan berguna bagi generasi penerus bangsa,” ungkap Ahok.
“Saya ucapkan sukses, sukacita dan doa saya yang terbaik agar film yang release di tahun 2018 ini dapat ditonton oleh seluruh masyarakat,” sambungnya.
Terungkap bila film A Man Called Ahok sendiri telah dibuat sejak satu tahun yang lalu, hal ini diketahui dari cuitan Rudi Valinka (@kurawa), penulis buku A Man Called Ahok mengumumkan bahwa kisah dalam bukunya akan resmi diproduksi ke layar lebar tanggal 26 April 2017.
Berawal dari rasa ingin tahunya, Rudi Valinka pun pergi ke Belitung untuk membuktikan apakah mantan Bupati Belitung Timur tersebut memang telah menistakan agama sejak dahulu. Ia pun turut mewawancarai kerabat, keluarga, guru, teman hingga kompetitornya saat pemilihan Bupati Belitung. Informasi tersebut lalu ia buat dalam bentuk kultweet dan dibukukan dengan judul A Man Called Ahok. Terdiri dari 400 kultweet.
Walaupun jajaran pemain dan sutradara film yang rencananya akan tayang pada akhir tahun 2018 ini masih dirahasiakan. Namun telah diketahui berdasarkan poster yang diunggah, bahwa pemeran Ahok adalah Daniel Mananta. Film ini juga langsung disetujui oleh pihak Basuki Tjahaja Purnama sehingga dipastikan valid.
Kisah perjalanan politik Ahok sendiri sebenarnya sudah pernah diangkat dalam film pendek yang berjudul Fight Like Ahok (2012). Dalam film yang berdurasi 38 menit tersebut, mengisahkan Ahok yang memasang billboard saat pilkada tanpa perlu mengeluarkan uang. Selain itu di dalam film karya karya Amelia Hapsari dan almarhum Chandra Tanzil ini juga menceritakan bagaimana dirinya menghadapi isu SARA.
Selain Fight Like Ahok, adapun dokumenter lain yang mengangkat kisah mengenai Basuki Tjahaja Purnama dan wakilnya Djarot berjudul Manusia Badja, Harapan untuk Jakarta. Film ini merupakan persembahan dari Teman Ahok yang digunakan sebagai pengingat rekam jejak perjuangan keduanya dalam membangun Jakarta yang lebih baik.
Untuk saat ini saya belum mendapatkan trailer film tersebut. Bila telah ada, akan segera saya update ke dalam artikel ini. Untuk sementara saya lampirkan trailen Fight Like Ahok dan Manusia Badja, Harapan untuk Jakarta.
Semoga film yang ditayangkan tersebut benar-benar dapat menjadi inspirasi bagi para penontonnya seperti yang disampaikan oleh Ahok di atas.
Trailer Fight Like Ahok