Kenapa aku selalu katakan,
Bahwa “REVOLUSI BELUM SELESAI”??? ….
Karena sebenarnya,
Ada tiga tujuan Revolusi kita ….
Tigaaa ….
Satuuu ….
Duaaa …
Tigaaaaa …
Ya tigaaaa ….
Pertama,
Ialah mendirikan Republik Indonesia,
Republik Kesatuan berwilayah kekuasaan antara Sabang dan Merauke.
Oleh karena antara Sabang dan Merauke lah kita punya Tanah Air.
Antara Sabang sampai Merauke lah Ibu Pertiwi kita.
Republik Kesatuan Indonesia yang kuat sentosa dari Sabang sampai Merauke.
Kedua,
Mengadakan di dalam Republik Indonesia masyarakat yang adil dan makmur,
satu masyarakat yang tiap-tiap orang hidup bahagia,
Cukup sandang cukup pangan.
Mendapat perumahan yang baik.
Tidak ada anak-anak sekolah yang tidak masuk sekolah.
Pendek kata,
Satu masyarakat yang adil dan makmur,
Yang tiap-tiap manusia hidup bahagia di dalamnya.
Ketiga,
Menempatkan Republik Indonesia itu sebagai satu negara daripada semua negara di dunia,
Negara sahabat daripada semua bangsa di dunia.
Tetapi,
Meskipun kita hendak bersahabat dengan semua negara di dunia,
Kita tidak mau bersahabat dengan kolonialisme.
Kita tidak mau bersahabat dengan imperialisme.
Jikalau masih ada sesuatu bangsa hendak mengolonisasi kita,
Hendak menjajah kita,
Hendak menjalankan imperialisme di atas tubuh kita,
Kita berjuang terus sampai tetes darah yang penghabisan.
Kita akan berjuang terus sampai imperialisme dan kolonialisme lenyap sama sekali dari muka bumi ini.
Itulah tiga tujuan revolusi kita yang makin tahun bukan makin dekat ke arah pencapaian secara esensi,
Melainkan makin jauh dari jangkauan.
Undang-Undang Otonomi Daerah yang mengarah ke perubahan bentuk negara dari kesatuan,
Sudah menjerumuskan kita ke arah disintegrasi.
Sabang sampai Merauke hanya merupakan bentang teritori yang berisikan “aku orang Aceh” … “aku orang Medan” … “aku orang Jawa” .. “Aku orang Kalimantan” … “aku orang Sulawesi” .. “aku orang Maluku” … “aku orang Nusa Tenggara” … “aku orang Papua”.
Sudah … sudah … sudah …
Sudahlah jangan dilanjutkan bahasan ini …
Aku koq jadi pengen marah …
Rasane koq geregeten liat perjuangan selama ini seakan dianggap sia-sia oleh para cecunguk,
Yang meng “atas nama” kan dirinya sebagai pembela rakyat Indonesia …
Omong kosong!!! …
Pembela ne mbah’e dewe bekne!! …
Mentang-mentang hasil didikan Amerika,
Gak pernah bisa menghargai perjuangan rakyat Indonesia yang sebenarnya ……
(Dedicated for “Bapak” Ir. Soekarno – Founder Father of Indonesia)
Al Fatihan …
* Memory Agustus 2017 – “1000 Bendera di Bumi Bekri” oleh Perisai Dayatama