Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) telah ditetapkan tahun 1997 dan sudah beberapa kali ganti investor. Artinya, lanjut Presiden, ini sudah 21 tahun.
“Kemudian di 2015 kita negosiasi untuk diambil alih. Mengambil alih pun dengan negosiasi yang alot, setahun lebih. Baru awal 2016 betul-betul di lapangan, konstruksi, pembebasan lahan bisa dimulai awal 2016,” ungkap Presiden Jokowi seraya menambahkan, dirinya tidak mengetahui mengapa harus memakan waktu 21 tahun untuk memulainya.
Presiden berharap Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi ini nanti akan bersambung. Setelah Sukabumi, lanjut Presiden, akan bersambung ke Cianjur, lalu ke Bandung, dan langsung terus ke timur ke Cilacap.
“Oleh sebab itu, sekali lagi, saya sangat berbahagia sekali pada siang hari ini bisa meresmikan Jalan Tol Ciawi – Sukabumi ini untuk Seksi 1 Ciawi – Cigombong,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara menekankan masa tempuh Bogor ke Sukabumi yang selama ini normalnya 5 jam tidak bisa diterus-teruskan.
Ia mengingatkan, mobilitas orang, mobilitas barang, mahalnya transportasi, harus betul-betul bisa diselesaikan dengan nantinya jalan tol ini.
“Kita harapkan bisa berkembang ekonomi yang ada di Sukabumi, terutama sisi pariwisata yang kita lihat, saya kira memiliki kekuatan yang besar Kabupaten Sukabumi, siap berkembang dengan baik,” pungkas Presiden Jokowi.
Jalan Tol Ciawi-Sukabumi memiliki total panjang 54 kilometer (km), dibagi menjadi empat seksi, yaitu: Seksi I Ciawi-Cigombong 15,3 km, Seksi II Cigombong- Cibadak 11,9 km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat 13,7 km, serta Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur 13 km.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. (*/UN/ES)