“Kunci-kunci masalah kenapa sih jalan tol itu tidak pernah selesai bertahun-tahun. Ini kita sudah mengerti dan cara menyelesaikannya seperti apa kita mengerti betul karena lapangannya terus saya ikuti,” kata Presiden Jokowi saat berkunjung dan berdialog dengan jajaran pimpinan Jawa Pos, di Graha Pena, Surabaya, Sabutu (2/2) siang.
Presiden memberikan gambaran, sejak 1978 saat jalan tol Jagorawi dibangun, semua negara melihat itu selesai, manajemennya seperti apa, konstruksi seperti apa, jalan tol itu seperti apa sih. Semua pada melihat, Malaysia melihat, Vietnam melihat, Thailand melihat, Filipina melihat, negara di dekat-dekat kita ini melihat semuanya karena sesuatu yang baru.
Tapi dalam kurun waktu sampai 2014, berarti hampir 40 tahun, lanjut Presiden, 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer. Dari sejak jalan tol pertama kita bangun di Jagorawi, 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer.
Menurut Presiden, problemnya di pembebasan tanah, di pengadaan tanah. Yang kedua juga banyaknya tanah-tanah yang berkaitan dengan instansi. Ia memberikan contoh misalnya tol Samarinda – Balikpapan, itu ada dua penyebabnya di sana, lewat lahan konservasi, yang kedua lewat tanahnya kodam.
“Jadi kalau kita tidak mengerti yang menyelesaikan enggak ada. Yang menyelesaikan ya kita, kalau kita mengerti ya baru (bisa diselesaikan). Saya telepon Panglima, dua minggu rampung. Hal-hal yang berkaitan dengan konservasi itu juga ada kok payung hukumnya, bisa diberikan, untuk kepentingan apa bisa. Saya telepon Menteri LHK, juga rampung,” ungkap Presiden.
Kunci-kunci seperti itu, menurut Presiden, yang sekarang kita sudah mengerti. Sehingga dalam empat tahun ini saja pemerintah sudah selesai membangun jalan tol sepanjang 782 kilometer, termasuk tol Jakarta-Surabaya-Pasuruan.
“Selama empat tahun itu kita telah membangun 782 kilometer. Dan hitungan kita, akhir tahun 2019 ini akan ada tambahan, sehingga total selama lima tahun nanti akan menjadi 1.854 kilometer,” kata Presiden Jokowi.
Presiden meminta tidak usah bertepuk tangan dulu, karena China yang membangun dengan kurun waktu yang sama sekarang sudah punya jalan tol 280.000 kilometer, 280.000 kilometer. Malaysia yang setelah kita sampai saat ini juga 1.824 kilometer.
Dengan telah dibangunnya sejumlah ruas baru jalan tol, Presiden ingin nantinya ada titik-titik kawasan wisata yang bisa berkembang lebih baik, ada kawasan-kawasan industri, ada kawasan-kawasan ekonomi khusus, menjadi titik-titik pertumbuhan ekonomi baru yang akhirnya membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya. “Goal-nya seperti itu, infrastruktur goal-nya mesti ke sana,” tegasnya.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke kantor redaks Jawa Pos itu di antaranya Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jatim Soekarwo. (GUN/FID/ES)