Pada bagian lain sambutannya pada Buka Puasa dengan Keluarga Besar TNI-Polri dan Masyarakat Tahun 2019, di Lapangan Monumen Nasional, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (16/5) petang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas TNI dan Polri.
Sebagaimana yang disampaikannya pada Rapim TNI-Polri pada 29 Januari lalu, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa tugas TNI dan Polri semakin berat, bukan semakin ringan, semakin berat.
“Oleh sebab itu sebentar lagi akan saya tanda tangani penambahan jabatan, penambahan jabatan perwira tinggi TNI,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, ia akan segera menandatangani jabatan perwira tinggi TNI, yang nantinya akan ada tambahan jumlahnya kurang lebih 100 lagi perwira tinggi TNI. Jumlah ini pun, lanjut Presiden, akan dikaji terus, dan ke depan juga akan ada dibuka lagi ruang-ruang untuk tambahan perwira tinggi TNI.
“Tadi saya sudah cek rancangannya masih di Kementerian Pertahanan, mungkin minggu-minggu depan sudah sampai di meja saya,” terang Presiden mengenai rancangan penambahan jabatan untuk perwira tinggi TNI-Polri itu.
Presiden Jokowi juga menyampaikan, jika tahun lalu tunjangan kinerja sudah naik, anggaran operasional Babinsa juga sudah naik, tahun ini gaji TNI-Polri dinaikkan 5%. “Memang baru 5% karena ekonomi yang kita harapkan meningkat secara tajam juga masih terkendala karena penurunan ekonomi global,” ujarnya.
Sementara mengenai Tunjangan Hari Raya (THR), menurut Presiden, insyaallah dapat diterima di akhir bulan ini, dan gaji ke-13 di bulan Juli.
“Ini kok ibu-ibu yang seneng. Jadi sekali lagi THR insyaallah dapat diterima pada akhir bulan Mei dan gaji ke-13 akan diterima di bulan Juli nanti,” ucap Presiden Jokowi menanggapi tepuk tangan dari keluarga besar TNI-Polri.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, para Kepala Staf TNI, Wakapolri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya. (MAY/RAH/ES)