Indovoices.com – Penerbit Internasional Springer yang berpusat di Dordrecht, Belanda, dengan jaringan di berbagai negara, akan mengambil bagian dalam Program Penerbitan 5.000 Buku yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis).
Hal itu terungkap dalam pembicaran dua pihak antara Diktis dan Springer yang dilakukan di Jakarta, Kamis (27/06/2019). Hadir dari pihak Diktis, Direktur Diktis Arskal Salim, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Suwendi, dan Kepala Seksi Publikasi Ilmiah Zulfakhri Sofyan Pono. Sementara dari pihak Springer, hadir Vice President Books Publishing Springer, Mariam Poort; Editor untuk bidang Sosial Sains dan Humaniora, Alexandra Westcott Campbell, dan beberapa agen Springer di Indonesia.
Springer sepakat untuk bersinergi dan bersedia menyediakan serial khusus untuk terbitan yang berkolaborasi dengan Kementerian Agama, semisal serial Islam Indonesia. Hasil riset baik atas pembiayaan bantuan Kementerian Agama maupun dari tesis dan disertasi Pascasarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam akan menjadi bagian dari serial ini. Draf buku yang akan diterbitkan dilakukan secara selektif yang memiliki keunggulan akademik dan kontribusinya bagi perkembangan keilmuan, kelembagaan, dan kebangsaan.
“Penerbit Springer merupakan salah satu penerbit yang memiliki kredibilitas yang cukup tinggi dan berkualitas internasional. Jejaring penerbitannya juga mendunia,” terang Arskal Salim.
“Kementerian Agama mendorong agar dosen-dosen PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) memiiki kontribusi intelektual pada dunia internasional, di antaranya melalui publikasi hasil riset unggulan dan riset pascasarjana,” sambungnya.
Cara ini, lanjut Arskal, diharapkan akan memicu intelektualitas dan produktivitas yang lebih baik di kalangan civitas akademica PTKI.
Kepala Subdit Penelitian dan Publikasi Ilmiah Kemenag, Suwendi, menyatakan bahwa setiap tahun tidak kurang dihasilkan 4.000-an judul naskah hasil riset dan pengabdian kepada masyarakat. Semuanya dibiayai dari dana BOPTN-Penelitian baik pada satker direktorat maupun satker PTKIN.
“Belum lagi, dengan naskah tesis dan disertasi yang dihasilkan oleh Pascasarjana yang tentu lebih banyak lagi. Sehingga PTKI kita sesungguhnya sangat produktif,” ungkap Suwendi.
“Produktivitas riset di kalangan PTKI perlu didorong melalui perbukuan sehingga akan berdampak terhadap peningkatan kinerja akademik dan kualitas pendidikan yang lebih baik,” tutupnya.(agm/jpp)