Foto: Veronica Surdo
Il Carnevale (karnaval) adalah festival kuno yang rutin diadakan di kota Venice setiap tahunnya. Perayaan yang sangat menakjubkan melalui sejarah, tradisi, dan modernitas, yang sudah berlangsung hampir seribu tahun. Salah satu festival terkenal di dunia karena kobaran warna dan topeng elegan yang kaya dengan ornamen. Mampu menarik wisatawan seluruh dunia untuk datang dan berpartisipasi dalam berbagai pertunjukan.
Karnaval tidak memiliki tanggal yang pasti, biasanya dimulai 40 hari sebelum hari paskah dan berakhir pada hari Rabu abu. Tahun ini, kegiatan berlangsung dari tanggal 16 Februari sampai 5 Maret 2019. “Grand Opening del Carnevale di Venezia 2019” di laksanakan di Kanal Rio di Cannaregio dengan tema yang diwujudkan dalam bentuk tarian “Blame the moon”. Dilanjutkan dengan pawai para peserta di atas gondola di sepanjang kanal dan di ramaikan dengan stand berbagai makanan khas Veneto, musik dan berbagai gambar animasi.
Di hari – hari berikutnya, diadakan makan malam bersama di istana Ca’ Vendramin Calerigi. Kemudian Carnival Street Show , Festa delle Marie, untuk mengenang pembebasan 12 gadis yang di culik oleh bajak laut pada tahun 973 M. Kompetisi Topeng Paling Indah di Piazza San Marco dan di tutup tanggal 5 Maret dengan pelepasan “Svolo del Leon” ( kain besar simbol kota Venice) dari menara Basilika San Marco.
Pembukaan Carnevale Venezia 2019 (Foto: Bogdan Ciungara)
Karnaval dan topeng bagaikan pasangan yang tak bisa dipisahkan dan topeng adalah jiwa dari karnaval itu sendiri. Topeng dianggap mampu menutup perbedaan status sosial, menyimpan rapat jabatan dan kekayaan, sehingga pemakainya dapat menyembunyikan identitas diri dan bersenang-senang tanpa harus menyebut nama.
Topeng karnaval terbuat dari tanah liat, bubur kertas atau gypsum yang dibentuk dengan model dan warna yang berbeda, kemudian dihiasi dengan permata, kain dan pita. Baùta adalah topeng yang paling terkenal di Karnaval Venice. Topeng penyamaran yang paling umum dan sudah digunakan sejak karnaval kuno. Berwarna putih, dan bisa dipakai oleh pria maupun wanita. Kemudian dipadu dengan tabarro, jubah traditional panjang dan berwarna gelap.
Il Carnevale, pada mulanya festival Romawi kuno yang didedikasikan untuk Dewa Saturnus ( Saturnali). Selama perayaan, para budak mengenakan topeng dan diberi kesempatan mengambil alih semua kekuatan. Kelas-kelas sosial untuk sementara dihapuskan, dan semua orang berpakaian dengan cara yang sama. Bagi para budak itu adalah satu-satunya waktu untuk menikmati kebebasan.
Foto: Alberta Stevanoni
Perayaan yang sama dilakukan juga oleh Bangsa Yunani klasik dalam Perayaan Dionysiac. Perayaan penyembahan berhala yang didedikasikan untuk Dewa Dionysus. Pepatah yang berhubungan dengan karnaval berasal dari bahasa Latin kuno: “semel in anno licet insanire” artinya: “setahun sekali dibiarkan gila”. Namun kini, istilah “carnevale” sangat berkaitan dengan minggu prapaskah, berasal dari bahasa latin “carnem levare” yang artinya “jangan makan daging”.
Karnaval Venice resmi dijadikan sebagai festival publik pada tahun 1296. Sempat dihapus ketika Napoleon Bonaparte berkuasa, menghilang selama dua abad dan tahun 1967 kegiatan ini mulai dihidupkan kembali. Pada tahun 1979, untuk pertama kalinya , acara karnaval disusun dengan baik sesuai dengan karnaval aslinya.
Venice memang kota yang unik dan indah. Berdiri diatas air, kaya akan sejarah dan misteri. Memiliki karya-karya seni yang mengagumkan, fitur kota yang lengkap juga rapih.Venice adalah salah satu kota Italia yang terkenal di dunia, kota yang pas menjadi tempat diadakannya karnaval.
Seribu tahun yang lalu, Venice dikenal dengan nama “ la Serenissima, la Dominante e la Regina dell’Adriatico. Republik Maritim yang terbentuk ketika penduduk Aquileia dan kota-kota lain di Veneto mencari perlindungan di laguna untuk menghindari kekejaman invasi. Karena letaknya di titik strategis Timur dan Barat, Venice selalu menjadi rebutan banyak negara, tetapi selalu berhasil mempertahankan kemerdekaannya.
Pesta Saturnali Romawi kuno.
Kota ini memiliki banyak kanal, yang paling dikenal adalah “Canal Grande”(Grand Canal). Kanal sepanjang 3800 meter yang menjadi poros utama transportasi kota. Diapit oleh bangunan-bangunan megah yang dibangun dimasa Republik Venezia di puncak kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi dan seni.
Jika kita naik “vaporetto” ( bis air), dari Piazzale Roma menuju Piazza S. Marco. Kita bisa mengelilingi kota Venice, menyusuri kanal sambil melihat bangunan – bangunan yang megah dan bersejarah yang berderet di sepanjang Grand Canal.
Ada bangunan bergaya gotik Ca ‘Foscari, istana keluarga Francesco Foscari yang dibangun pada tahun 1453, rumah kediaman bangsawan Ca’ Calbo Crotta dan kediaman terakhir Richard Wagner, komposer Jerman yang mengakhiri hari-harinya di Venice. Ada Palazzo Ducale (Doges’s Palace), rumah kediaman otoritas tertinggi Republik Venezia dan bangunan – bangunan lainnya.
Venice juga memiliki 417 jembatan (il Ponte dalam bahasa Italia), yang masing-masing menawarkan pemandangan dan sejarah yang berbeda. Il Ponte di Rialto adalah jembatan tertua di kota Venice. Jembatan yang dibangun tahun 1181, untuk menghubungkan kedua tepi Grand Canal. Bagian tengah jembatan ini dapat bergerak dan diangkat untuk memungkinkan kapal yang lebih tinggi bisa lewat. Beberapa kali di ganti dan roboh, tahun 1591, jembatan kayu Il Ponte di Rialto berubah menjadi jembatan batu.
Grand Canal
Kemudian ada Ponte dell’Accademia yang dibangun tahun 1854. Pada mulanya dibangun menggunakan material dari besi, karena kedekatannya dengan air dan tingkat kelembaban yang tinggi, jembatan tidak bisa bertahan lama dan roboh. Kembali dibangun pada tahun 1933 oleh Insinyur Eugenio Miozzi. Ada juga Ponte della Libertà yang dibangun tahun 1931. Jembatan kereta api, berdampingan dengan jalan raya sepanjang 4 kilometer, yang menghubungkan pusat bersejarah Venice dengan wilayah – wilayah sekitarnya (laguna)
Sedangkan Ponte dei Sospiri adalah jembatan yang menghubungkan Palazzo Ducale ke Prigioni Nove (Penjara Sembilan). Menurut legenda para terdakwa yang akan dihukum, melewati jembatan ini sebelum masuk penjara. Mereka menyempatkan diri berhenti di atas jembatan, menghela nafas kemudian mengalihkan pandangan ke kota Venice untuk terakhir kalinya sebagai warga bebas.
Venice juga memiliki banyak gereja dengan arsitektur dan karya seni yang bernilai tinggi. Salah satunya Basilica di San Marco, gereja pertama yang didedikasikan untuk San Marco. Terletak di Piazza San Marco, dibangun dengan pada tahun 828, bersamaan dengan menara loncengnya.
Ponte dei Sospiri.
Beberapa museum di kota ini juga menarik untuk dikunjungi, salah satunya Le Gallerie dell’Accademia. Galeri seni yang memamerkan karya – karya pelukis Venice dan Veneto, dari masa seniman Bizantium dan Gotik abad ke-14 hingga Renaissance. Diantaranya lukisan karya: Bellini, Carpaccio, Giorgione, Veronese dan seniman lanskap abad ke-18, seperti: Canaletto, Guardi, Bellotto.
Keunikan lainnya berada di wilayah laguna, seperti di kota: Burano, Murano dan Torcello. Menyusuri kanal dengan naik gondola, perahu dayung khas Venice. Menikmati secangkir kopi di Cafe Florian, kedai kopi legendaris yang sudah ada sejak tahun 1720 atau berbelanja di pasar traditional Mercato di Rialto.
Kota Venice memang penuh pesona, tidak hanya bagi wisatawan luar negeri, masyarakat Italia juga begitu mengaguminya. Menurut mereka, terlepas dari musim, cuaca atau event yang terjadi, setidaknya sekali seumur hidup, mengunjungi Venice pasti menyenangkan dan bermanfaat. Arriverderci
Trailer “Grand Opening del Carnevale di Venezia 2019”:
Sumber
https://www.venetoinside.com/it/eventi-in-veneto/grandi-eventi/carnevale-di-venezia/