Indovoices.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan Seminar Hari Oeang ke-72 bertema “Dialog Lintas Generasi: Melanjutkan Estafet Pembangunan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045” di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Rabu (31/10).
Seminar yang berisi pandangan lintas generasi ini menghadirkan pandangan dari pembicara Dorodjatun Kuntjoro Jakti (Ekonom), William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), dan Iman Usman (CO Founder & CPO Ruangguru).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa peranan Pemerintah untuk melanjutkan estafet pembangunan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045 adalah sebagai penghubung masyarakat untuk akses ekonomi terutama infrastruktur seperti pembuatan jalan di Pulau Jawa dan luar Jawa, akses internet dan teknologi seperti proyek Palapa Ring.
“Apa yang dilakukan Pemerintah, cara kita bekerja itu kita try to connect dinamika masyarakat. So many ideas coming from there. Kita ngga pretensi kita ngerti semua. Namun, supaya ide itu bisa connect dengan solusi, pasti membutuhkan minimum; Infrastruktur. Maka kita butuh banyak sekali infrastruktur untuk mengconnect potensi, ide, solusi dengan delivery-nya. APBN kita gunakan namun tidak semuanya pakai APBN, sebagian kita pakai Public Private Partnership. Jadi, kita investing in infrastructure,” jelas Menkeu.
Menanggapi adanya anggapan bahwa sistem pendidikan yang dirasa kurang efektif padahal sudah dialokasikan cukup besar dalam APBN sebesar 20% dari APBN atau hampir Rp500 triliun, Pemerintah diharapkan dapat menangkap berbagai ide seperti inisiatif Ruang Guru, memiliki mindset berpikir kritis (critical thinking) serta berpikiran terbuka (open minded) terhadap berbagai perubahan.
“Banyak yang belum puas dengan hasilnya. Maka, kalau pemerintah mengeluarkan hampir 500 triliun untuk pendidikan, maka keluarlah inisiatif seperti Ruang Guru. Ternyata ide itu banyak, masalah banyak sekali namun ide untuk menyelesaikan masalah juga banyak. Yang menjadi (perhatian) untuk Pemerintah hari ini seperti yang diharapkan oleh William (CEO Tokopedia) tadi adalah pemerintah juga harus memiliki critical thinking dan open minded,” jelasnya.
Menkeu juga menambahkan, bahwa kemenangan Kementerian Keuangan di level kehumasan dunia (IPRA) sebagai satu-satunya institusi publik dari Indonesia yang memiliki komunikasi yang bagus kepada masyarakat dan stakeholdernya, sebenarnya Menkeu menyerahkan pemikirannya kepada 60% generasi milenial di tubuh Kemenkeu agar dapat menyasar lebih tepat apa kebutuhan generasi milenial tersebut serta generasi setelahnya.
“Sekarang Kementerian Keuangan itu 60% adalah generasi milenial. Saya pernah katakan pada mereka, you know your generation. Coba pikirkan untuk menyelesaikan masalah generasi kamu dan generasi sesudah kamu. Kita yang tua-tua, kasi space aja. Itu akan membutuhkan beda mindset. Birokrat dan brokrasi juga perlu dirubah kulturnya,” pungkasnya. (nr/rsa)