Indovoices.com –Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto mengatakan, cepatnya pemulihan ekonomi China membawa berita baik bagi Indonesia.
“Mulai Maret-April kemarin ada geliat ekonomi di China tentu menjadi kabar baik untuk Indonesia karena China adalah salah satu partnerdagang utama untuk Indonesia baik dari sisi ekspor maupun impor,” kata Ryan dalam konferensi video.
Ryan menilai, China merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia yang proses pemulihannya sangat cepat, usai membukukan rekor kontraksi ekonomi – 6,8 persen di kuartal I-2020 akibat memberlakukan karantina wilayah.
“China adalah salah satu negara di dunia yang cepat sekali recoverydan akan drive (menyetir) ekonomi dunia tahun ini dan tahun depan,” tutur Ryan.
Kendati demikian, 2 mitra dagang RI terbesar lainnya mengalami resesi secara teknikal, yakni Jepang dan Amerika Serikat (AS). Bahkan AS disebut-sebut sebagai negara yang sangat buruk dalam menangani Covid-19 sehingga pemulihan ekonomi akan berjalan lebih panjang.
Resesinya AS terlihat dari lebih banyak indikator pertumbuhan ekonomi yang melaju di zona merah. Sementara Jepang, terlihat dari terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi 2 kuartal berturut-turut.
“Jepang hari ini sudah resesi, dari produksi mobil betul-betul anjlok luar biasa. Sementara resesi di AS diperparah dengan adanya demo warga karena kematian orang kulit hitam (George Floyd). AS tahun ini diprediksi -6 persen,” papar Ryan.
Lebih jauh dia menuturkan, cepat pulihnya ekonomi suatu negara tidak terlepas dari masifnya penanganan Covid-19 di negara tersebut. Negara-negara yang secara masif menangani Covid-19 memiliki tren pertumbuhan berbentuk V (V-shape).
“Sementara negara yang lambat mengatasi, itu melebar kurvanya mendekati huruf U. Mudah-mudahan negara Indonesia pola recovery-nya tidak menyerupai pola mendekati huruf U,” harap Ryan.(msn)