Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih ketika malam hari membuka media sosial (medsos), yang banyak diisi oleh ujaran kebencian serta saling mencemooh dan menjelekkan.
“Itu bukan etika, bukan nilai-nilai Indonesia yang kita miliki, dan nilai-nilai agama yang kita miliki, ” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.012 pelajar di Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Kamis (24/5) siang.
Kepala Negara menegaskan tidak ada saling menjelekkan, mencemooh, dan mencela dalam nilai-nilai etika dan agama.
Untuk itu, Kepala Negara mengajak para guru yang hadir dalam acara ini untuk memberikan bimbingan kepada anak didiknya agar menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga menitipkan kepada penerima KIP agar menggunakan smartphone, gadget, atau gawai untuk hal-hal yang positif, baik, dan menambah ilmu.
“Jangan sampai yang namanya media sosial itu kita isi dengan hal-hal yang tidak baik. Saya titip ini. Jangan sampai kita saling menjelekkan di media sosial, jangan sampai kita ini saling mencela di media sosial,” pesan Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat kepada para guru yang telah menerima sertifikasi. Ia mengemukakan, kalau sudah menerima sertifikasi artinya tambahan tunjangan sertifikasi bisa langsung keluar.
“Tapi selain itu juga perlu saya sampaikan bahwa kemarin baru saja saya umumkan untuk Bapak-Ibu Guru juga akan mendapatkan THR dan gaji yang ke-13. Baru kemarin saya tanda tangani, jadi saya menyampaikan hari ini supaya juga Bapak/Ibu Guru tahu semuanya,” sambung Presiden.
Penerima KIP
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam laporannya mengatakan, pada kesempatan itu diserahkan KIP kepada 1.012 penerima dengan rincian, 250 siswa SD, 250 siswa SMP , 350 siswa SMA, dan 162 siswa SMK.
Sedangkan untuk sertifikasi guru diberikan kepada 500 penerima, dengan perincian 100 guru TK, 200 guru SD, 100 guru SMP, 50 guru SMA, dan 50 SMK.
Mendampingi Presiden dalam acara ini di antaranya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Mendikbud Muhadjir Effendy, Staf Khusus Presiden Abdul Ghofarrozin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Bupati Majalengka Sutrisno. (FID/ES)