Skenario 1 :
Terjadi penjarahan di daerah bencana yang disebabkan rakyat yang mulai kelaparan …
Polisi segera menetralisir keadaan,
Dan menangkap penjarah.
Info yg masuk,
Bahwa penjarah berasal dari napi yang berhasil meloloskan diri.
Info yang beredar di kalangan intel :
Penjarah sengaja didatangkan dari daerah yang berjarak 10-15 jam perjalanan.
Data pendukung :
Palu merupakan salah satu daerah pemenangan Prabowo pada Pemilu 2014.
Data yg lain :
– Jumlah LGBT di Palu setahun terakhir meningkat tajam.
– Putra Prabowo disinyalir merupakan salah satu pendukung LGBT.
Kesimpulan umum :
Diharapkan akan terjadi chaos seperti di Jakarta pada 1998,
Akan tetapi sang Sutradara lupa,
Atau memang tidak teliti,
Untuk memperhitungkan situasi dan kondisi setelah bencana,
Yang tentunya berbeda jauh dengan Jakarta pada 1998.
Skenario 2 :
Ratna Sarumpaet disiapkan seolah-olah menjadi korban penganiayaaan,
Yang dilakukan sekelompok oposisi (versi mereka), di Bandara Husain Sastranegara.
Pertanyaannya,
Kenapa Bandung,
Bukan Jakarta?
Karena Bandung, terutama Ridwan Kamil,
adalah pendukung Jokowi.
Alasan lain,
Pada saat Ridwan Kamil naik jadi Walikota Bandung,
Beliau diusung oleh Gerindra.
Secara kasarnya,
Gerindra merasa dendam,
Karena dikhianati.
Settingan ini sengaja pula dibuat,
Seakan-akan Jokowi hanya peduli pada korban gempa,
Dan “lupa” atas keselamatan warganya.
Sayangnya,
Lagi-lagi sang Sutradara ceroboh,
Atau lupa bahwa dia berada di abad Milenial,
Sehingga mudah bagi siapapun untuk melacak jejak digital seseorang.
Ratna sengaja di ‘tumbal’kan,
Menjadi tumbal politik-nya Prabowo,
Karena sebelumnya dia sudah menerima “upeti”, yang berasal dari dana sumbangan bencana danau Toba.
Skenario 3 :
Banyak organisasi,
Baik fanspage di Sosmed,
Maupun organisasi kemanusiaan,
Yang berdiri di bawah naungan Gerindra.
Salah satunya adalah ACT (Aksi Cepat Tanggap),
Yang juga diduga didanai oleh ISIS.
Bantuan yang masuk untuk korban bencana,
Tidak akan pernah bisa ditelusuri arahnya.
Dan itu merupakan salah satu sumber pendapatan partai,
Untuk keperluan kampanye dan lain-lain.
Skenario 4 :
Keinginan untuk kembali menguasai Freeport.
Dengan kembalinya 51% saham Freeport ke pelukan Nusantara,
Otomatis keluarga Cendana,
Tidak mendapatkan supply dana lagi.
Perjanjian bilateral antara Soeharto dan Freeport di awal,
Adalah Cendana dan kroni-kroninya,
Mendapat jatah saham,
Karena telah memberi ijin untuk membuka tambang di Indonesia.
Sebuah kegiatan yang amat sangat ditentang oleh Soekarno,
Karena dianggap sebagai Imperialisme model Baru.
Skenario 5 :
Mereka sementara akan cooling down dulu,
Sambil menunggu masyarakat lupa,
Dan tetap akan mengusung isyu-isyu yang amat sangat bodoh dan tak masuk akal.
Hanya mereka yang cerdik,
Yang akan mampu membaca lebih awal gerakan mereka.
Ratna kemungkinan akan di “hilang”kan,
Setelah dicoret dari team sukses.
Bisa jadi karena “sakit”,
Atau “kecelakaan”.
Mengacu pada pedoman Prajurit,
Bahwa “lebih baik kau pulang tinggal nama daripada gagal melaksanakan tugas”.
Hari ini Sandiago Uno melepas saham nya,
Untuk biasa black champaign berikutnya?
Who’s know … ☺☺
Salam waras Indonesia ….
Rr. Diah Mustika Sari