Adalah wajar jika Murid belajar dari Gurunya, Sesuatu yang lazim jika Anak belajar dari orang tuanya dan sudah selayaknya Siswa belajar banyak dari Seniornya yang sudah jadi Mahasiswa. Tetapi terkadang kedewasaan mental dan kemanusiaan memang tidak melihat usia.
Namanya Moch Ridwan Suryana, yang mendadak menjadi harum Namanya karena fotonya viral di Media Sosial karena dia tanpa pamrih menolong Polisi Cianjur yang terbakar atas dasar kemanusiaan tanpa memperdulikan keselamatan nyawanya sendiri. Adapun polisi yang ditolongnya adalah Aiptu Erwin Yudha Wildani, kini pangkatnya dinaikkan menjadi Ipda.
Dalam sebuah kesempatan, Ridwan mengaku aksinya menolong Ipda Erwin lantaran tergerak untuk membantu. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Pasundan Cianjur itu tengah menjalani PKL di Kantor Bupati Cianjur.
“Itu spontan atas rasa kemanusiaan. Saya kebetulan lagi tugas PKL di kantor pemda. Kebetulan siang itu pas jam istirahat. Saat lagi jajan itu saya perhatikan beberapa mahasiswa lagi berdemonstrasi. Selang beberapa waktu kemudian terjadi kebakaran,” kata Ridwan ditemui di Mapolda Jawa Barat, Senin (19/8/2019).
Kebakaran yang dimaksud Ridwan tak lain sosok Ipda Erwin. Polisi itu terbakar dan berlari-lari meminta pertolongan. Petugas yang berada di sekitar lokasi dibantu warga memadamkan api yang menjalar ke tubuh Erwin. Namun, belum ada seorang pun yang mendekat.
“Saya sendiri tidak ikut memadamkan. Api itu sudah padam. Ketika korban histeris itu saya berinisiatif mengambil air, saya kasih minum sambil menenangkan korban,” ujar Ridwan.
Selang memberikan minum dan membisikkan kalimat istighfar kepada korban, Ipda Erwin pun kemudian dibawa ke dalam angkutan kota. Ridwan tak tahu ke mana sang polisi dibawa. Namun dia berharap korban segera dirawat.
Sementara itu, Senior Ridwan yang semestinya bertindak lebih bijaksana dari Ridwan malah melakukan sebaliknya, mereka melakukan demo anarkis hingga menyebabkan beberapa anggota Sabhara Polres Cianjur, yang diantaranya ditolong Ridwan terbakar hingga mereka menderita luka serius.
Sejumlah mahasiwa bahkan ada yang diamankan dan dibawa ke Mapolres Cianjur untuk diminta keterangan.
Kordinator Aksi Abdul Basit mengatakan, pengunjuk rasa ini merupakan gabungan mahasiswa gabungan se-Cianjur. Mereka menyalurkan aspirasi dan mendesak Pemkab Cianjur untuk menjawab tujuh tuntutan rakyat.
“Kami ingin menyampaikan tujuh isu rakyat yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Pertama isu birokrasi reformasi, kemudian pendidikan, hak-hak guru di Cianjur. Kami mahasiswa di Cianjur malu dengan pemkab yang tidak prorakyat,” ujarnya.
Menjadi sangat lucu dan aneh ketika mereka seolah olah bertindak atas nama kerakyatan tetapi tindak tanduknya malah mengorbankan sesama anak bangsa yang kebetulan bertindak sebagai Polisi Sabhara yang memang tugasnya mengamankan jalannya demo agar tidak anarkis.
Seharusnya, Mahasiswa memiliki pemikiran matang dan dewasa yang bisa memperkirakan konsekuensi apa yang akan ia dapatkan jika tidak giat belajar. Maka dari itu, tanggung jawab belajar bagi mahasiswa diserahkan sepenuhnya bagi tiap individu. Sedangkan belajar pada siswa masih terpengaruh dengan main dan tidak begitu memperdulikan belajarnya. Namun tidak demikian dengan yang terjadi di Cianjur, Mahasiswa yang terlibat demo anarkis harus banyak belajar dari seorang Siswa SMK yang benar benar menunjukkan jiwa penolong dan kemanusiannya dengan ikhlas tanpa membawa embel embel berjuang buat Rakyat tetapi malah berubah menjadi Calon bibit Anarkis dan Radikal.
Dan kemarin tanggal 19 Agustus 2019, Ridwan Suryana mendapat ganjaran atas kasih yang diberikannya dengan ikhlas. Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyerahkan piagam Penghargaan kepada Ridwan Suryana dengan penuh keharuan.
“Anak ini luar biasa, motivasinya itu untuk kemanusiaan. Saat saya tanya, dia bilang ‘itu manusia dan harus ditolong’. Dia berani menanggung risiko dan mengulurkan tangan untuk orang yang kesusahan. Memberikan minum dan membimbing istighfar kepada polisi. Ia masih membimbing dalam kesusahan,” kata Kapolda Jabar, Senin (19/8/2019).