.:: Refleksi 54tahun Kesaktian Pancasila ::.
(01 Oktober 1965 – 01 Oktober 2019)
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”
Ungkapan itu seringkali kita dengar,
Bahkan kita baca di beberapa buku sejarah,
Namun dalam kenyataannya,
Tidak semua orang melakukannya.
Beberapa beranggapan bahwa proses “bela negara” itu adalah sebuah kewajiban semata,
Hingga seakan-akan meremehkan para pahlawan,
Yang telah berjuang dengan sepenuh jiwa dan raga,
Demi negeri tercinta Indonesia.
Bahkan,
Banyak di kalangan anak muda jaman sekarang,
Yang tidak mengenal pahlawan nya sendiri,
Dan justru meng elu-elu kan pahlawan bangsa lain.
Ini adalah hal yang menyedihkan….
Berangkat dari rasa cinta yang begitu dalam kepada negeri Indonesia,
Juga berkaitan dengan peringatan 54 tahun Kesaktian Pancasila,
Yang jatuh pada hari Selasa,
01 Oktober 2019.
Alumni UPN Yogyakarta,
Bersama dengan Koalisi Sahabat Pancasila (KiSP).
Mengadakan serangkaian kegiatan,
Yaitu yang pertama adalah kunjungan silahturahmi,
Ke Panti Sosial Seroja,
Yang terletak di daerah Bekasi.
Acara diadakan di Gedung Dharma Wanita,
Dihadiri oleh beberapa Veteran perang Seroja,
Beserta Ibu-ibu Worokawuri.
Selain mendengarkan kisah perjuangan mereka,
Kami juga menikmati santap siang bersama,
Dengan menu sederhana,
Dan memberikan kenang-kenangan kepada mereka,
Berharap bisa bermanfaat bagi semua.
Sebagai tambahan,
Di komplek Seroja Bekasi tersebut,
Tercatat lebih kurang 400 orang Veteran dan Warakawuri yang tinggal di sana.
Beberapa sudah mendahului menghadap sang Khaliq,
Dan kami merasa sangat berhutang budi,
Kepada mereka yang telah berjuang tanpa pamrih,
Demi pengabdian dan bhakti pada negeri Indonesia.
Sejujurnya,
Pertemuan kami dengan mereka,
Sungguh membuat kami terharu.
Di tengah segala pemberitaan dan situasi negeri ini,
Yang nampak semrawut.
Kami masih tetap dapat temukan mereka,
Yang dengan sepenuh hati, telah mengabdikan diri,
Pada tanah air Indonesia.
Selepas dari Panti Sosial Seroja, Bekasi,
Perjalanan kami lanjutkan menuju TMP Kalibata,
Untuk melakukan upacara tabur bunga,
Sekaligus memanjatkan doa kepada Tuhan YME,
Dalam mengenang jasa-jasa para pahlawan Revolusi,
Yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI,
Pada 30 September 1965.
Makam pahlawan Revolusi yang serta merta mendapat gelar tambahan Anumerta,
Adalah bapak A. Yani, Soeprato, Soetoyo Siswomihardjo, DI. Pandjaitan, S. Parman dan Haryono, serta ajudan Pierre Tendean.
Selain itu,
Kami juga menyempatkan diri untuk melakukan tabur bunga,
Di makam Ibu Anni Yudhoyono,
Bapak BJ. Habibie dan Ibu Ainun,
Makam Bapak AH. Nasution,
Oemar Wirahadikusumah.
“Dari tanah kembali ke tanah”
Kami tau,
Setiap takdir kematian adalah di tangan NYA.
Dan kami yakini,
Bahwa tidak pernah ada pengorbanan yang sia-sia.
Semoga,
Jejak langkah perjuangan mereka semua,
Menjadi pijakan bagi kami,
Untuk tetap berjuang mengawal pembangunan negeri ini.
Salam Pancasila,
Salam NKRI Harga Mati,
Salam Indonesia Raya..