Saya mencoba menulis sebisa yang saya pahami.
Dari penggalan lagu Jawa sewaktu saya kecil, sering saya nyanyikan bersama teman-teman.
Mungkin kita belum tahu makna lagu itu, meskipun hapal, tetapi setelah saya besar baru menyadari begitu banyak pesan yang terkandung dalam lagu itu.
Dondong opo salak
Duku cilik cilik….
Aandong opo mbecak
Mlaku thimik thimik….
Dondong opo salak
Kita pastinya tahu buah kedondong dari luar itu halus mulus hijau, yang matang akan berwarna kuning. Tetapi kita rasakan buah di dalamnya yang tidak sesuai kita lihat luarnya asam dan bijinya berserabut akarnya kalau di gigit akan menyelip diantara gigi dan buat ngilu.
Ini salah satu contoh pemimpin yang manis di bibir pencitraan penuh drama tetapi hati nya menyimpan keburukan.
Kemudian buah Salak, kita tahu keliatan kasar dari luar tajam dan sukar dikupas terkadang melukai tangan.
Tetapi di dalam nya buah nya manis
Dan bijinya Keras yang megambarkan seseorang itu tegas.
Memang keliatan kasar tetapi kita tidak boleh menilai seseorang itu dari luarnya saja. Salah satu contoh pemimpin yang tegas dan keras kepala.
Duku cilik-cilik,
Kalian pastinya tahu bagaimana rasa dari buah duku itu . Baik dari kulit dan buahnya memiliki keindahan meski kecil, dan rasanya juga manis.
Ini melambangkan kejujuran dan kesederhanaan.
Tidak ada kebohongan dari pemimpin ini.
Andong opo mbecak.
Memang andong yang bekerja itu kuda dikendalikan kusirnya dan Becak dikayuh sekuat tenaga oleh orang lain
yang untung siapa?
Memang dalam mencapai cita-cita dan berproses itu membutuhkan orang lain. Dan memanfaatkan orang yang telah membantunya dalam mencapai tujuannya.
Mlaku timik timik…
Seorang pemimpin akan dihadapkan dua pilihan, akan tetapi ada pilihan lain yaitu jalan pelan-pelan.
Adalah proses seorang pemimpin yang melalui pelan-pelan dan pasti sampai tanpa merugikan orang lain,
Bisa menikmati perjalanannya melihat sekeliling nya secara langsung, sekaligus mengamati kegiatan orang-orang di sekitarnya.
Dari penyampaian di atas saya menyimpulkan seorang pemimpin yang jujur sederhana juga melalui proses panjang.
Karakter pemimpin seperti itu ada pada diri Pak Joko Widodo, presiden Indonesia Ke 7 berlanjut dua periode.
Kita juga tahu karier politik pak Joko Widodo dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta sampai menjadi presiden.
Dan dalam karir politiknya beliau dapat dengan proses. Bukan dari warisan orang tua nya, beliau pilihan rakyat.
Dalam dinamika hidup ini kita menilai sesuatu lebih bijak lagi.
Mari kita bersama melihat sesuatu bukan hanya dari penampilan luarnya saja, tetapi kita juga harus menilai diri seorang pemimpin.
Kita tidak pernah tahu langkah kebijakan beliau, tetapi kita sering sekali melihat beliau cukup menguasai Medan politik Indonesia.
Penulis: Permata Ayu