Indovoices.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu Memberikan Sambutan dan Pembaretan kepada 15.000 Anggota Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah pada Apel Kebangsaan Bela Negara TA. 2018 “Thariqah Kebangsaan”. Sabtu (17/11) di Lapangan Simpang Lima. Semarang.
Menhan menjelaskan pembaretan ini akan menjadi peristiwa di Indonesia kepada elemen masyarakat. “Misi pembaretan sebagai upaya menjadikan anggota PGN sebagai kekuatan Bela Negara untuk mempertahankan NKRI”, jelasnya.
Menhan memandang kegiatan ini dalam rangka mengingatkan kembali akan hakikat dan jati diri umat Islam Indonesia untuk mengantisipasi perkembangan gerakan radikalisme yang semakin berkembang di negeri pancasila.
Menurut Menhan, Saat ini bangsa Indonesia bukan lagi hidup pada era perjuangan untuk merebut kemerdekaan, tetapi kita hidup untuk mensyukuri kemerdekaan. Maka kemerdekaan ini harus dijaga dan dipertahankan serta mengisinya dengan pembangunan dan kemuliaan.
“Indonesia adalah negara besar yang kaya ragamnya, NKRI adalah bingkai dan rumahnya, Bhineka Tunggal Ika bangsanya, UUD 1945 landasan hukumnya, Demokrasi sistemnya, dan Pancasila dasar negaranya. Semua sudah menjadi harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi”, ungkap Menhan.
Menhan berpesan kepada patriot-patriot bangsa, kalian adalah pewaris utama kemurnian nilai-nilai pancasila, sebagai generasi penerus yang berkewajiban untuk melanjutkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.
Dalam darah saudara semua telah mengalir DNA pejuang sejati pendiri Republik Indonesia tercinta, di tangan kalian diteruskan tongkat estapet yang berisi amanah untuk mempertahankan tetap utuh dan tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. artinya kelangsungan hidup dan masa depan bangsa ini berada dipundak kalian”, pesan Menhan.
“Kalau kalian semua tidak melaksanakan bela negara dan tidak membela Pancasila serta UUD 1945, maka kalian telah menjadi penghianat kepada bangsa dan penghianat bagi orang tua dan pendahulu-pendahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa dengan tetesan darah, keringat dan air mata”, tegasnya.
Cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada pancasila sebagai idiologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.
Lebih lanjut Menhan berharap kepada generasi bangsa dapat membangun karakter bangsa Indonesia yang disiplin, optimisme, taat hukum, bekerja keras untuk negara dan bangsa, melaksanakan perintah tuhan sesuai agamanya masing-masing, kerja sama dan kepemimpinan didalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Mengakhiri sambutannya, Menhan mengingatkan kembali kepada generasi bangsa harus menyadari jati diri dari bangsa Indonesia yang sesungguhnya yaitu bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, agama dan keberagaman lainnya. Bila kita tidak menyadari dan tidak dapat menerima kenyataan ini, berarti kita bukanlah bangsa Indonesia dan kita tidak layak tinggal di tanah Indonesia. dan marilah kita jadikan sebagai kekuatan bangsa menjadi sebuah simponi dalam sebuah orkestra yang harmoni.