Sudah bukan hal yang aneh,
Jika semakin mendekati lebaran,
Kita banyak temukan manusia “gerobak”,
Yang mencoba mengusik naluri kemanusiaan kita …
Saya sebut “manusia gerobak”,
Karena kemunculan mereka memang dengan menggunakan gerobak,
Mengangkut keluarga (anak dan istri) berkeliling,
Sampai tidur pun di emper jalanan,
Dengan tetap bersama gerobak nya.
Sepintas mirip dengan gelandangan,
Tapi mereka menyimpan barang2 semacam pakaian dan lain-lain,
Di dalam gerobaknya.
Dan kemunculan mereka ini,
Biasanya memang menjelang Lebaran,
Atau Tahun Baru.
Entah dari mana asalnya,
Yang pasti sejak bertahun lalu sudah ada,
Dan belakangan (karena alasan Pandemi Covid19),
Semakin marak saja bisa ditemui.
Sebuah tradisi buruk yang mungkin dianggap sebagai hal yang lumrah,
Di mana sebagian orang beranggapan,
Bahwa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini,
Jika bersedekah kepada fakir miskin,
Maka pahalanya bisa berlipat ganda.
😀😀
————————
Kenyataannya, Anggapan di atas oleh sebagian masyarakat yang hidupnya kurang mampu,
Dan cenderung malas.
Justru memanfaatkannya untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri …
Tidakkah kita sama-sama menyadari,
Bahwa tetiba berlomba-lomba banyak orang menjual kemiskinan.
Memiskinkan diri,
Demi meraih simpati dan rasa iba …
Selain manusia gerobak yang saya tulis di atas,
Ada juga “manusia silver”,
Yang bisa dijumpai di perempatan jalan.
(Bahkan sekarang sudah mulai masuk ke gang-gang di perkampungan untuk meminta sedekah).
Dari anak kecil,
Sampe Ibu2 pun akhirnya “latah”,
Menjadi sosok manusia silver …
Ada juga ondel-ondel keliling,
Yang (menurut saya) agak menjengkelkan.
Karena kehadirannya di jalanan,
Mampu membuat kemacetan panjang 😑😑
Dan semuanya toh sama aja,
Mengamen,
Mengharap uang recehan dari orang yang mereka jumpai.
Malahan,
Ada yang nekad masuk ke minimarket,
Bahkan resto kecil pinggir jalan,
Berkeliling sambil membawa kaleng.
Apa ndak nyebelin kalo sudah begitu?? …
Inikah tradisi yg akan terus dipertahankan??
Tradisi meminta-minta,
Tradisi menadahkan tangan,
Demi mendapatkan rejeki dg cara paling mudah??? …
Tanpa bekerja,
Tanpa mau berusaha??
Di satu sisi,
Kita merasa iba,
Dan ingin bisa berbagi sedikit rejeki.
Namun,
Di sisi lainnya,
Rasa iba kita malah menumbuhkan kemalasan bagi mereka …
————————
Mungkin,
Ini juga salah satu hal yang membutuhkan proses Revolusi Mental!! …
Di mana mentalitas sebagai peminta-minta,
Harus bisa diubah menjadi mental pekerja …
Mental manusia-manusia malas,
Harus bisa dirubah menjadi manusia rajin,
Manusia kreatif,
Manusia yang berdaya guna …
Dan bukan sekedar yang cuma bisa menadahkan tangan setiap saat …
Kebiasaan untuk bisa “hidup enak tanpa kerja keras”
Harus diubah,
Menjadi “kerja keras demi mewujudkan cita-cita dan harapan”.
Ingat,
Kita bangsa besar,
Bukan bangsa tempe …
Apalagi kerupuk,
Yang sekali kena air langsung melempem 🤪🤪🤪
Selamat hari Kamis yang Manis,
Selamat menjalankan ibadah puasa …
Salam Indonesia Raya ..
(Catatan kecil dari jalanan ..)