Indovoices.com –Menurut Wikipedia Indonesia,
Pawang Hujan adalah sebutan untuk seseorang yang dalam masyarakat Indonesia dipercaya dapat mengendalikan hujan atau cuaca,
Yang umumnya dilakukan dengan memindahkan awan.
Biasanya jasa Pawang Hujan ini dipergunakan dalam acara2 besar,
Seperti pernikahan, konser musik, dll.
Adalah Rara Istiati Wulandari,
Yang lebih dikenal dengan julukan “Pawang Hujan Milenial”.
Seorang wanita cantik,
Yang saya kenal sejak masa kampanye Pilpres 2019 yang lalu,
Karena kebetulan sama2 pendukung Paslon 01.
Beliau yang juga telah “berjibaku” memuluskan jalannya Konser “Putih Bersatu” di GBK pada 13 April 2019,
Yang merupakan penutup acara kampanye dari Paslon 01.
Juga sosok yang ikut mensukseskan acara Visi Misi Indonesia pada 14 Juli 2019 di SICC Sentul,
Dan juga acara2 kenegaraan lainnya.
—————————
Curah hujan yang cukup tinggi di beberapa hari ini,
Membuat beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya terendam air.
Bahkan bukan hanya Jakarta saja,
Namun juga merendam wilayah di kawasan Bogor, Depok, Tangerang,
Yang berbatasan dengan wilayah Jakarta.
Banyak warga terpaksa di”evakuasi”,
Diungsikan ke tempat yang lebih aman,
Dikarenakan hujan yang terus turun,
Hingga debit air semakin tinggi.
Berangkat dari kondisi yang memprihatinkan seperti itu,
Maka mbak Rara pada hari Minggu pagi (21/2),
Mengajak kepada semua rekan2 untuk melakukan Doa Bersama.
Yang tujuannya adalah selain memohon kepada Tuhan YME,
Agar cuaca dapat berubah menjadi cerah,
Matahari muncul sehingga air dapat surut,
Juga membantu kawan2 dari BNPB, Basarnas, dll nya,
Yang terus berjuang menyelamatkan saudara2 yang sedang mengalami musibah banjir.
——————————-
Diiringi lagu “sunshine on my shoulder makes me happy”,
Doa Bersama dilakukan oleh mbak Rara dari kediamannya di Bali kurang lebih selama 30″,
Dimulai pukul 07:00WIB,
Dengan ritual membakar dupa dan menulis di 7lembar kertas gin sie,
Dengan 2 kosa kata yang ditulis di atas kertas,
Yaitu :
Jabodetabek dan Bali (yang juga akan dibakar kemudian).
Mengapa pilihan lagunya seperti itu?
“Karena untuk menjadi seorang Pawang Hujan atau untuk meningkatkan energy diri,
Seseorang itu harus selalu happy,”
Berikut penjelasan dari Beliau.
Untuk wilayah Jabodetabek,
Biasanya awan kelabu akan digeser ke arah laut,
Bisa ke Ancol atau Tanjung Priok.
Selanjutnya dilakukan meditasi,
Dengan iringan lagu dari Dewi Kwan Im,
Sambil membayangkan saat2 berjalan dalam cuaca yang cerah,
Semakin lama banjir akan surut,
Dan muncullah matahari 🙏🙏.
Tentunya,
Diiringi pula dengan doa kepada Sang Pemilik Semesta,
Dewa Indra dan Dewa Surya (untuk di Bali),
Dewa Naga dan Dewi Kwan Im,
Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
Dan energi yang disampaikan bukan hanya kepada Tuhan saja,
Melainkan juga kepada seluruh semesta.
———————————
Apakah memang benar adanya,
Sugesti?
Atau memang Tuhan Maha Mendengar semua doa2 yang dipanjatkan umat Nya,
Dengan penuh kesungguhan hati? ….
Ternyata,
Berangsur2 di hari Minggu kemarin cuaca menjadi cerah,
Walau sempat paginya awan kelabu seakan belum mau pergi …
Matahari muncul dan mendadak semua terasa hangat 🌞🌞🌞
Beberapa wilayah yang terkena banjir,
Dikabarkan telah mulai surut,
Walau masih tetap belum pulih 100%.
Akhir kata,
Kita sama2 berdoa dan berharap,
Agar musibah ini segera berakhir,
Dan kehidupan akan berjalan dengan normal kembali.
Salam santun untuk mbak Rara,
Terima kasih sudah berupaya untuk masyarakat Jabodetabek dan Bali khususnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berjuang pada saat musibah dan sekaligus memulihkannya
Rahayu ….
https://youtu.be/9GPwC8FfFN4