.:: KERATON SUMEDANG LARANG ::.
Salah Satu Warisan Leluhur di Tanah Pasundan
Belum banyak yg mengenal adanya Keraton di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Termasuk says salah satunya 😅
Dan ketika pada awal Agustus 2020 lalu saya mendapat undangan istimewa dari Ibunda R. AY. Wasitaningrum selaku Sekjen MAKN (Majelis Adat Keraton Nusantara),
Utk ikut mendampingi Beliau berkunjung ke Keraton Sumedang Larang.
Dalam rangka penyerahan hibah Al Quran dari MAKN kepada Keraton Sumedang Larang.
Kaka,
Saya pun langsung menyetujuinya tanpa basa-basi,
Walaupun ndak punya sangu 😅😅
Tawaran yg benar2 istimewa dan sangat luar biasa bagi saya 😇😇
—————————–
Perjalanan pun akhirnya dilakukan pada hari Jumat, 28 Agustus 2020.
Berangkat dari daerah Pd. Labu, Jakarta dengan menggunakan kendaraan mobil pribadi,
Kami berangkat berlima,
Says, Ibunda R. AY. Wasitaningrum, mas Yusran dan mas Dimas, beserta sopir.
Dan mendekati pukul 11:30WIB, kami memasuki kota Sumedang,
Dan language menuju hotel Puri Mutiara,
Yg terletak tak jauh dari Pusat Kota Sumedang.
Setelah beres2 sebentar,
Kamipun langsung berangkat ke Keraton Sumedang,
Yg terletak persis di seberang alun2 Sumedang.
Rupa2nya,
Kedatangan kami telah ditunggu2 oleh para keluarga Keraton di sana.
Rambutan hangat berakhir dg makan siang yg nikmat dan lezat,
Walau sederhana,
Membuat kami merasa seperti pulang ke rumah sendiri saja 😊😊😊
Selepas makan siang,
Selagi Ibunda R. AY. Wasitaningrum berdiskusi dg PYM. Rd. H. I. Lukman Soemadi Soeria,
Raja daripada Keraton Sumedang Larang,
Bersama keluarga lainnya.
Kamipun,
Saya bersama dg mas Yusran dan mas Dimas berkesempatan utk diajak berkeliling melihat2 bangunan yg ada di lingkungan Keraton Sumedang Larang,
Dg diantar oleh Bapak Dedi Argawinata,
Salah satu dari pejabat Keraton Sumedang Larang.
———————————
Keraton Sumedang Larang INI,
Atau yg biasa dikenal dg sebutan Museum Prabu Geusan Ulun,
Dibuka juga utk masyarakat umum pada setiap harinya (Kecuali hari Senin dan Jumat),
Dari jam 09:00 – 14:00 WIB.
Dg harga tiket masuk :
– Anak2 = Rp. 3.000,-
– Dewasa = Rp. 5.000,-
– Asing = Rp. 20.000,-
Di Museum Prabu Geusan Ulun inj,
Terdapat 5(lima) Gedung Utama,
Yaitu :
– Gedung Bumi Kalor
– Gedung Gender
– Gedung Gamelan
– Gedung Kereta
– Gedung Lusaka
Selain itu juga terdapat Sumur Barokah,
Yg kandungan PH airnya mencapai 7,
Hingga aman utk dikomsumsi langsung.
Juga terdapat pohon cempaka (kantil) yg usianya sudah mencapai ratusan tahun.
Di dalam ruang Perpustakaan,
Selain disimpan naskah2 kuno dan arsip2 bersejarah,
Juga bisa kita temukan adanya Al Quran yg ditulis tangan,
Dengan gambar macan sebagai hiasannnya,
Sebagai ciri khas dari Tanah Pasundan.
Sebuah perpaduan yg unik antara pemahaman agama dan seni yg maha tinggi 🙏🙏
Banyak hal menarik yg bisa didapat di sini,
Selain bukti otentik adanya Keraton Sumedang Larang sejak ratusan tahun lalu,
Berupa barang2 peninggalan bersejarah,
Juga kisah2 sejarah yg sangat menarik,
Ttg kehidupan leluhur kita berabad2 tahun yg silam.
Selain hal menarik seperti yg telah saya tuliskan di atas,
Di sana kita juga dapat melihat langsung mahkota asli yg terbuat dari emas,
Yg dulu dipakai oleh Raja dan Ratu,
Berikut dg perhiasan lainnya.
Ada juga 6(enam) benda pusaka kerajaan,
Beberapa perlengkapan perang,
Seperti keris, kujang, mata tombak, golok dan gobang,
Serta ada pula beberapa senjata rencong,
Yg membuktikan adanya hubungan harmonis antara Sumedang dg Aceh pada masa lampau.
Kami juga berkesempatan melihat gamelan Sari Oneng Parakan,
Yg dibuat pada tahun 1825,
Dan pernah dibawa berkeliling dunia,
Salah satunya adalah Paris pada waktu peresmian menara Eifel pada tahun 1889.
Kami juga melihat Kereta Kencana Kerajaan,
Yaitu Kereta Kencana Naga Paksi,
Baik yg masih asli (setelah di restorasi),
Maupun yg saat ini masih digunakan pada saat diselenggarakannya Festival Sumedang,
Yg biasa diadakan di bulan Maret atau April pada setiap tahunnya.
Dan kunjungan kami pun ditutup,
Dg latihan memanah,
Atau yg biasa disebut dg “jemparingan”.
Panahan ini merupakan salah satu keahlian yg dimiliki oleh para pengawal Kerajaan,
Atau yg dikenal dg nama Wirayudha.
Ternyata,
Memanah itu gak mudah lo 😄😄😄
Beberapa kali kami diajarkan,
Ternyata masih belum bisa menembak sasaran dg tepat.
Ah,
Begini koq mau bisa menembak hatinya,
Eh … 😂😂😂😂
——————————
Dan selesailah acara berkeliling kami,
Ditutup dg petikan buah jambu monyet dan sawo kecik di belakang halaman Keraton Sumedang Larang 😉😉😉
Sungguh suatu pengalaman berharga,
Bisa mengetahui dan belajar lebih banyak lagi,
Ttg sejarah leluhur Nusantara 🙏🙏🙏
Berharap,
Akan semakin banyak masyarakat yg tertarik,
Utk mempelajari,
Dan meneruskan segala sesuatu yg menjadi cita2 luhur para pendahulu kita ….
Hingga pada akhirnya,
Kebangkitan Nusantara bukan lagi sekedar angan2 belaka,
Namun akan segera dapat terwujud nyata 🙏🙏🙏
Semoga 😇😇😇
Terima kasih kepada MAKN (Majelis Adat Kerajaan Nusantara),
Dan Keratin Sumedang Larang 🙏🙏
Salam Nusantara Jaya,
Salam Indonesia Raya 🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Rahayu 🙏🙏