.:: Refleksi 59tahun Gerakan Pramuka Indonesia ::.
“Kami ..
Pramuka Indonesia …
Manusia Pancasila …
Satya ku ..
Ku Dharma kan …
Dharma ku .. Ku Bakti kan …
Agar jaya Indonesia,
Indonesia ….
Tanah airku …
Kami jadi Pandu mu …”
(“Hymne Pramuka”)
——————————-
Tanggal 14 Agustus di setiap tahun nya,
Selalu diperingati sebagai Hari Pramuka …
Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia,
Dimulai sejak berdirinya Scout Internasional,
Dan terus berkembang hingga kurun waktu 1950 – 1960,
Di mana saat itu bermunculan lah banyak gerakan kepanduan di negeri ini.
Beberapa berafiliasi kepada gerakan politik tertentu,
Dan dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman,
Serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu,
Dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu,
Serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960.
Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka.
Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS,
Utk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia,
Dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama :
GERAKAN PRAMUKA,
Yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia.
GERAKAN PRAMUKA dengan lambang TUNAS KELAPA,
Dibentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961,
Tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, Namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.
Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai “Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka”.
—————————-
Perjalanan panjang penuh pasang surut daripada perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia,
Tanpa terasa telah membawa mereka kepada usia ke 59tahun.
Berbagai macam halangan,
Serta rintangan,
Tak luput dari kisah indah yg mau tak mau harus dilewati.
Pertanyaannya sekarang adalah :
“Masihkah PRAMUKA ini dianggap Relevan dengan perkembangan kemajuan Nusantara?” 🙏🙏
Banyak anak2 muda sendiri,
Yg saat ini terlihat kurang berminat untuk ikut serta ke dalam keanggotaan Pramuka.
“Kegiatannya membosankan”
“Seragamnya gak menarik,
Keliatan dekil dan kumal …”
“Kegiatan gak bermanfaat,
Cuma nyanyi2 doank,
Buang2 waktu ..”
Kalimat2 di atas tentunya sering kita dengar,
Di saat kita mengajukan pertanyaan kepada anak2 Indonesia,
“Kenapa sih gak mau ikut Pramuka?? …”
Belum lagi para orang tua,
Yg merasa bahwa kegiatan Pramuka itu hanyalah kegiatan yg bersifat “main2” saja,
Buang2 waktu dan tidak banyak memberi manfaat.
Nah,
Di sinilah pada akhirnya peran dari para Pembina serta Penggiat Pramuka dibutuhkan.
Untuk bisa merubah “image”,
Atau gambaran yg sudah terlanjur terbentuk,
Di pikiran banyak orang.
Merubah kegiatan Pramuka sebagai suatu kegiatan yg menyenangkan,
Yg bermanfaat,
Yg berguna bagi kehidupan para anggota nya sendiri,
Maupun masyarakat luas.
Merubah “image” itu tidaklah mudah,
Akan terhubung baik langsung maupun tidak langsung dg EGO yg dimiliki oleh masing2 individu para Pembina.
Yg saya maksud adalah,
Banyak Pembina dan Penggiat Pramuka,
Yg merasa bahwa ilmu mereka sudah sangat tinggi.
Sehingga mereka enggan menerima kritik dan saran,
Apa yg mereka sampaikan kepada peserta benar2 “copy paste” dari teory yg ada,
Tanpa pernah ada keinginan utk melakukan “improvisasi”.
Ini yg membuat para peserta didik lama-kelamaan menjadi bosan,
Mereka bukan robot,
Dan jaman telah banyak berubah.
Dibutuhkan pemikiran yg luas,
Ide2 segar dan kreatif,
Agar apa yg disampaikan dapat diterima,
Dimengerti dan dipahami,
Serta dilaksanakan dg sebaik2nya.
Bukan lagi sekedar Perintah semata,
Tapi lebih kepada sikap “momong”,
Memandu,
Karena pada prinsipnya,
Bukankah tugas seorang Pramuka itu adalah sebagai Pandu Negeri?
Pandu,
Memberi arahan,
Mengajarkan,
Memberi petunjuk yg benar,
Agar dapat dilaksanakan dg benar pula …
Dan itu baru bisa tercapai,
Jika antara si pemberi tugas atau mandat,
Mampu “menyingkronkan” dirinya,
Dg yg diberi tugas.
Berada di satu garis lurus,
Dan tidak merasa lebih tinggi ketimbang lainnya.
Oleh sebab itu,
Maka panggilan di dalam kegiatan kePramukaan pun adalah Kakak, Kanda, Dinda,
Yanda atau Bunda (biasa untuk Pramuka Siaga).
Kenapa?
Karena tugas para Senior,
Termasuk Pembina itu adalah “mengayomi”,
Membimbing dan melindungi.
Dan bukan sekedar hanya sebagai seorang Pemimpin belaka 🙏🙏
———————————
Selama PRAMUKA masih meletakkan fungsinya sebagai Pandu Indonesia,
Selama itu pula Gerakan Pramuka akan tetap relevan utk dijalankan.
Karena,
Diharapkan dari situ akan lahir tunas2 bangsa,
Generasi Muda Masa Depan Bangsa,
Yg berjiwa ksatria,
Berbudi pekerti luhur,
Dan mampu mengamalkan nilai2 Pancasila dalam setiap pikiran,
Ucapan, sikap dan perilakunya🙏🙏
Pramuka sebagai salah satu organisasi remaja,
Yg mampu mendidik,
Menempa,
Dan membentuk karakter anak bangsa,
Agar sesuai dengan Nilai2 luhur Pancasila,
Yg menjadi Pedoman,
Dasar Negara,
Jiwa dan semangat bangsa Indonesia 🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Selamat Hari Pramuka ke 59 Tahun,
“Terdepan dan Bergerak”
Salam Pramuka 🙏🙏🙏