Indovoices.com-Italia dan Korea Selatan merupakan dua negara yang terdampak cukup besar oleh penyebaran virus corona (COVID-19). Di Italia, lebih dari seribu orang meninggal karena virus corona dan 67 orang meninggal di Korea Selatan.
Kedua negara tersebut memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dalam mencegah dan mengendalikan wabah COVID-19.
- Isolasi terhadap sejumlah wilayah
Pemerintah Italia telah melakukan langkah darurat dengan mengisolasi besar-besaran wilayah tertentu yang diduga tempat penyebaran wabah. Ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh jangkauan infeksi wabah yang menyebar. Pergerakan publik juga dibatasi dan berdampak pada setidaknya 60 juta penduduk, bahkan Paus Franciscus harus menggelar Kebaktian Minggu di Vatikan melalui koneksi internet.
Menurut pemerintah Italia isolasi terhadap sejumlah wilayah dinilai cara efektif untuk menekan pandemik agar tak semakin meluas. Sejumlah wisatawan asing pun dilarang berkunjung untuk sementara waktu.
Sedangkan Korea Selatan yang berpopulasi penduduk lebih sedikit dibanding Italia telah memberlakukan karantina diri sendiri terhadap 29 ribu warganya. Hanya beberapa fasilitas publik dan satu gedung apartemen yang diisolasi karena kawasan itu telah terdampak wabah.
- Penduduk jalani pemeriksaan infeksi virus corona
Kedua negara itu melaporkan kasus pertama mereka pada akhir Januari lalu. Italia setidaknya telah mencatat 15 ribu pasien yang terjangkit virus corona dari 73 ribu yang dilakukan pada masyarakat di negara itu. Sementara hampir 8 ribu orang di Korea Selatan diketahui terjangkit virus corona setelah dilakukan tes terhadap 222 ribu orang.
Keputusan Italia menguji penduduk mengacu pada mereka yang positif terjangkit. Saat itu sistem kesehatan di Italia sedang lemah sehingga otoritas setempat menguji secara luas dan menghitung semua hasil positif, termasuk orang yang tidak memperlihatkan gejala.
Lain dengan Italia, pejabat Seoul mengatakan tes dilakukan sebagai tindakan awal yang tepat untuk melihat langkah yang akan diambil selanjutnya. Tes dilakukan kepada mereka yang memiliki gejala ringan sampai tak bergejala sekali pun karena dikhawatirkan akan berpotensi menularkan virus.
Metode pengujian dan perawatan pun dilakukan dengan teknologi canggih agar praktis, seperti pemeriksaan drive-thru, karantina sendiri yang dapat dipantau melalui aplikasi ponsel pintar hingga informasi mengenai jumlah kamar yang tersedia di rumah sakit. Semua fasilitas itu gratis sehingga masyarakat tak perlu memikirkan biaya.
- Pusat darurat wabah
Pusat penyebaran wabah di kedua negara sama-sama berasal dari kota kecil, bukan kota metropolis. Jika di Italia sebagian kasus terdeteksi di Kota Lombardi hingga Veneto, di Korea Selatan kasus penyebaran terbesar berasal dari komunitas gereja di Daegu, khususnya jemaat gereja Shincheonji.
Dengan fakta itu, kedua negara langsung mengambil tindakan tegas. Italia memberlakukan isolasi secara ketat dan melarang penduduk keluar rumah kecuali ada urusan mendesak, sedangkan Korea Selatan langsung menguji sejumlah jemaat lain dan kemungkinan terinfeksi.
Kedua negara tersebut setidaknya telah mengerahkan upaya terbaik menurut mereka demi menekan pandemik virus corona yang kemungkinan akan merenggut lebih banyak orang.(msn)